Negara (Antara Bali) - Aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol Pamong Praja dibantu Dinas Pendaftaran Penduduk, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Jembrana, menggelar operasi senjata tajam menjelang pelaksanaan KTT ASEAN di Nusa Dua, November mendatang.
"Selain senjata tajam, kami juga merazia kemungkinan adanya bahan peledak serta memeriksa identitas penduduk," kata Kepala Kantor Satpol PP Kabupaten Jembrana Putu Widarta di Negara, Kamis.
Menurut dia, operasi tersebut juga bertujuan untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan yang mungkin terjadi di Bali.
"Kami menjadi tuan rumah KTT, makanya kami juga harus mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk gangguan keamanan," katanya.
Dalam operasi tersebut, aparat mengarahkan kendaraan yang hendak menuju ke Denpasar untuk lewat di jalan protokol di depan kantor Bupati Jembrana.
Satu-persatu kendaraan diperiksa, baik surat-suratnya, muatan, identitas pengemudi, maupun penumpangnya.
Aparat dengan teliti memeriksa barang-barang yang dibawa, baik oleh truk, mobil boks, maupun kendaraan pribadi.
Dari operasi tersebut tidak ditemukan bahan-bahan berbahaya, hanya terjaring 18 orang tanpa dilengkapi KTP dan 10 orang di antaranya KTP-nya sudah mati atau habis masa berlakunya.
Mendapati masih ada penduduk pendatang tanpa KTP yang bisa lolos, Widarta menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buahnya di Pos Pemeriksaan KTP Gilimanuk.(*)