Denpasar (ANTARA) -
Alfamart dan Alfamidi sebagai salah satu jaringan toko ritel modern terbesar di Indonesia mengajak pelanggan dan masyarakat luas untuk aktif mengurangi konsumsi kantong plastik sekali pakai. Usaha untuk kelestarian lingkungan itu dimulai sejak 1 Maret 2019 dengan menerapkan kantong plastik tidak gratis (KPTG) yang ramah lingkungan.
“Program ini menekankan pentingnya mengedukasi konsumen tentang tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan jangka panjang, yakni bagaimana perilaku konsumen bisa berubah," ucap Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Nur Rachman, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Senin (18/3).
Ia mengatakan, program ini bukan menekankan pada harga Rp200 per lembar untuk membeli kantong plastik yang ramah lingkungan itu, namun perusahaan sadar akan dampak buruk akibat sampah plastik jangka panjangnya sangat merugikan.
Hal itu karena plastik adalah bahan yang sukar terurai hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun. Salah satu contoh, pantai dan lautan kini sudah banyak tercemari sampah plastik. Tak hanya itu, bencana alam yang terjadi juga banyak diakibatkan sampah-sampah plastik yang tidak tertangani dengan baik.
“Mengubah budaya masyarakat yang semula akrab dengan kantong plastik lalu mengurangi konsumsinya, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi kita bisa memulainya dari sekarang,” ujarnya.
Untuk itu, konsumen disarankan menggunakan tas belanja pakai ulang (reusable) sehingga ramah lingkungan karena bisa digunakan berkali-kali. "Di toko juga kita disediakan. Harganya mulai Rp3.500 sampai Rp5.000,” katanya.
Kebijakan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai ini, lanjutnya, tidak hanya diberlakukan di toko Alfamart dan Alfamidi untuk konsumen, melainkan bahkan seluruh karyawan Alfamart-Alfamidi. “Gerakan ini juga kami inisiasi di internal perusahaan dengan melarang penggunaan plastik sekali pakai seperti botol kemasan minuman, boks styrofoam makanan, dan kantong plastik,” terangnya.
Perusahaan berkomitmen tidak ingin meninggalkan warisan bagi anak cucu nanti. "Bumi yang tercemar dan tidak sehat untuk ditinggali, mari bersama-sama bijak untuk mengurangi penggunaan plastik dan memulai hidup yang semakin sadar terhadap kelestarian lingkungan,” tutup Nur. (*)
Baca juga: Alfamart antisipasi pemberlakuan Perwali Denpasar
Baca juga: Informasi bagi wisatawan, Denpasar larang penggunaan kantong plastik
Baca juga: 71 item produk UMKM Bali masuk toko Alfamart