Denpasar (Antaranews Bali) - Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto mendukung kegiatan yang dilakukan Panitia Dharma Santi Nasional untuk menggelar acara Dharma Santi perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941.
"Saya memberi apresiasi serta dukungan dalam pelaksanaan kegiatan Dharma Santi yang direncanakan oleh panitia sebagai salah satu dharma agama ataupun sebagai rangkaian dari Perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu yang mengandung makna mulia dalam menjalin suatu kebersamaan," ujar Pangdam usai menerima audiensi di ruang tamu Pangdam IX/Udayana, Rabu.
Ia menilai, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang bermuara kepada penguatan rasa kebhinnekaan, persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pangdam yang didampingi oleh Perwira Staf Ahli Bidang Sosbud, Kapendam IX/Udayana, Waka Bintaldam IX/Udayana dan Pabandya Komsos Sterdam IX/Udayana dalam menerima audiensi itu juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan panitia Dharma Santi Nasional yang dipimpin Samudra Gina Antara didampingi Ketua PHDI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana beserta jajaran.
Pangdam IX/Udayana mengatakan di tengah kesibukan satuan yang padat, pihaknya masih dapat meluangkan waktu untuk menerima kunjungannya jajaran di Makodam setempat.
Sementara itu, Ketua Panitia Dharma Santi Nasional, Samudra Gina Antara menyampaikan tujuannya beraudiensi dengan Pangdam IX/Udayana untuk bersilaturahmi dan melaporkan rencana kegiatan Dharma Santi Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, yang pada tahun ini akan dilaksankan di Denpasar, Bali.
"Dalam pertemuan ini, kami juga mohon petunjuk, arahan dan dukungan Pangdam IX/Udayana terutama terkait dengan bidang pengamanan dalam Dharma Santi yang direncanakan akan dilaksankan pada 5 April 2018, di Taman Werdhi Budaya, Art Centre Denpasar," ujarnya.
Setelah melakukan audiensi itu, dilanjutkan dengan berfoto bersama antara Pangdam IX/Udayana beserta jajaran dan rombongan Panitia Dharma Santi hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, sebelum meninggalkan Makodam IX/Udayana.