Mangupura (Antara Bali) - Rombongan wartawan mendapati seorang petugas polisi lalu lintas di perempatan Lukluk, Kabupaten Badung, Bali bersikap arogan terhadap pengguna jalan di jalur mudik kawasan Lukluk, Kabupaten Badung, Rabu siang.
Meski sebelumnya anggota kepolisian sudah diperintahkan oleh Kapolda Bali Irjen Pol Totoy H Indra untuk tidak bersikap arogan dalam melayani pemudik atau pengguna jalan, namun ternyata masih ada saja polisi lalu lintas yang bersikap arogan kepada pengguna jalan.
Hal tersebut dialami oleh rombongan wartawan yang hendak melakukan perjalanan menuju Gilimanuk untuk melakukan peliputan pemantauan arus mudik.
Sikap arogan seorang petugas polisi lalu lintas tersebut ditemui saat rombongan wartawan berada di traffic light perempatan Lukluk, Kabupaten Badung pada Rabu (24/8) sekitar pukul 12.20 Wita
"Kebetulan mobil kami berada di barisan depan saat lampu merah, namun sebelum lampu itu hijau, petugas itu menyuruh mobil kami untuk maju," ungkap Gde Suardana, wartawan media Detik.com.
Memperhatikan perintah petugas berbadan gemuk itu, mobil Toyota Avanza DK 1522 IC yang ditumpangi rombongan wartawan itu kemudian maju sesuai perintah petugas yang tidak diketahui namanya meski lampu traffic light masih berwarna merah.
"Kami pun maju, tapi petugas itu tetap berdiri di tengah jalan menghalangi jalan kami. Malah kami ditanya dengan nada yang tinggi," kata Gde.
"Mau kemana?," kata petugas itu dengan arogannya. Gde yang mengemudikan mobilnya sambil membuka jendela mobil menjawab, "Mau lurus pak."
Namun dengan nada yang lebih tinggi lagi, petugas tersebut kembali bertanya dan hendak memukul. "Mau kamu apa?," kata petugas yang berpostur gemuk dan berkumis tebal itu.
Rombongan tersebut mengaku heran terhadap petugas itu, saat lampu merah diminta jalan, ketika jalan lurus justru dihalangi.
Rombongan tersebut yakni Lukas Bundi alias Elbi wartawan media elektronik Rock Radio Bali, Ni Komang Erviani wartawan lepas, Gde dari Detik.com dan Peni Widarti dari Kantor Berita Antara Biro Bali. (**)