"Bencana adalah keniscayaan. Di balik berkah keindahan alam Indonesia terdapat potensi musibah bila tidak dikelola dengan baik," kata Sutopo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (BNPB) dihubungi di Jakarta, Kamis.
Sutopo mengatakan penataan dan pembangunan dengan memperhatikan peta rawan bencana harus dilakukan sejak perencanaan dikaitkan dengan ancaman bencana yang ada.
Rencana pembangunan 10 Bali atau 10 tujuan wisata prioritas yang akan dibangun hendaknya mengkaitkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana sehingga daerah pariwisata tersebut aman dari bencana.
Tujuan wisata prioritas itu adalah Danau Toba, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Mandalika, Morotai dan Labuan Bajo.
"Delapan dari 10 daerah prioritas pariwisata tersebut berada pada daerah yang rawan gempa, dan sebagian tsunami," tuturnya.
Apalagi, kata Sutopo, investasi pengembangan 10 detinasi pariwisata prioritas dan kawasan strategis pariwisata nasional tersebut sangat besar yaitu Rp500 triliun.
"Koordinasi perlu dilakukan dengan berbagai pihak melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha/usahawan, akademisi, masyarakat, dan media," katanya.
Baca juga: BNPB: pariwisata rentan terganggu bencana
Baca juga: BMKG: waspada bencana hidrometeorologi memasuki puncak musim hujan
(AL)