Negara (Antaranews Bali) - Pengerjaan proyek pasar tradisional di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali lambat sehingga dikeluhkan oleh pedagang.
"Kami mengakui perkembangan pengerjaan proyek tersebut lambat jika dilihat dari tahapan prosentase pekerjaan. Untuk keterlambatan tersebut, kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Jembrana I Made Gede Budhiarta, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, proyek yang dikerjakan oleh CV Dua Serangkai Jaya ini memiliki waktu hingga tanggal 15 Desember 2018 untuk menyelesaikan seluruh pembangunan sesuai kontrak kerja.
Namun, menurutnya, melihat sampai tanggal 4 November pengerjaan baru mencapai 50 persen lebih, pihaknya melakukan upaya termasuk mengeluarkan teguran tertulis kepada pelaksana proyek.
"Dalam teguran itu, kami perintahkan rekanan untuk menambah tenaga kerja serta alat pendukung, agar proses pengerjaan bisa lebih cepat sesuai target," katanya.
Menurutnya, pihak rekanan sudah sanggup untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai waktu yang ditentukan, yang diperkuat dengan surat pernyataan.
Informasi yang dihimpun dari kalangan pedagang, proyek revitalisasi Pasar Umum Melaya senilai Rp671 juta lebih ini, sudah sekitar dua minggu terakhir tidak ada pekerja di lokasi tersebut.
"Kami tidak tahu apa kendala dari rekanan. para pedagang berharap pasar itu bisa segera selesai sehingga kami tidak lagi berjualan di tempat darurat," kata Wayan Suenda, salah seorang pedagang.
Lantik Wijaya, selaku pimpinan CV Dua Serangkai Jaya mengakui keterlambatan pengerjaan yang pihaknya lakukan, dengan alasan belum mengambil uang muka atau termin dana.
"Kami belum mengambil uang muka atau termin pembiaayan untuk proyek ini. Kami akan segera menyelesaikan pengerjaannya agar sesuai target," katanya. (ed)
Lambat, pengerjaan pasar tradisional di Jembranaa
Kamis, 15 November 2018 16:52 WIB