Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali Ketut Tama Tenaya menyatakan bahwa Bali harus berani tegas menyikapi kisruhnya sektor pariwisata, khususnya terjadinya "mafia" Tiongkok.
"Untuk menyelesaikan permasalahan sektor pariwisata, khususnya wisman Tiongkok yang cukup meresahkan belakangan ini harus berani bersikap tegas, sebab para 'mafia' telah berani menjual Bali sangat murah," kata Tama Tenaya saat pertemuan DPRD Bali dengan pemangku kepentingan pariwisata di Gedung DPRD Bali, Rabu.
Ia mengatakan langkah-langkah menyikapi pariwisata tersebut harus segera. Karena dengan kasus terjadinya "mafia" tersebut, maka sektor pariwisata Bali terkesan buruk.
"Mau tetap dengan pariwisata budaya, atau akan dibiarkan dengan kasus-kasus seperti 'mafia Tiongkok' ini berkeliaran di Bali, sehingga sektor andalan Bali kacau-balau," ujar politikus asal Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.
Tama Tenaya lebih lanjut mengatakan jika memang akan tetap pada pariwisata budaya. Maka segera ada langkah-langkah untuk menutup toko ilegal maupun agen travel tersebut. Kemudian pengusahanya di proses secara hukum.
"Langkah itu agar ada efek jera dan ada efek kapok. Proses hukum, tegakan aturan jangan dibiarkan pelanggaran seperti ini berlama-lama. Jangan biarkan pengusaha Tiongkok model ini bersarang di Bali. Kita punya Bali, kenapa orang luar dikasi menguasai dan merusak," katanya.(*)