Gianyar, (Antaranews Bali) - Dewan kerajinan dunia atau World Craft Council (WCC) menerjunkan tim lengkap ke Kabupaten Gianyar untuk melakukan evaluasi dalam upaya usulan Gianyar sebagai Kota Kerajinan dunia atau World Craft City.
Ketua Tim evaluasi WCC Madam Ghada Hiijawi Quddumi yang didampingi oleh Ketua Bidang Promosi Dekranas Pusat Ny. Franciska Lembong diterima di Ruang Pertemuan Rumah Luwih di Desa Lebih Gianyar, Sabtu (29/9), demikian keterangan pers, yang di terima Gianyar, Senin.
Tim diterima langsung oleh Ketua Dekranasda Kab. Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra didampingi istri Wakil Bupati Gianyar Ny. Diana Dewi Agung Mayun dan beberapa pengurus Dekranasda Kabupaten Gianyar. Gianyar menjadi kota kedua di Indonesia setelah Yogyakarta diusulkan menjadi anggota kota kerajinan dunia atau WCC. Hal ini dirasa pantas mengingat segala bentuk seni dan kerajinan hidup dan berkembang di Gianyar, apalagi Gianyar banyak didukung oleh seniman-seniman muda yang kreatif dan inovatif.
Ketua Tim evaluasi WCC Madam Ghada mengatakan Kabupaten Gianyar diusulkan menjadi anggota WCC karena dinilai yang paling memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh WCC dalam upaya pengembangan industry kerajinan yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di Gianyar. “Penilaian yang dianggap menonjol adalah peranan pemerintah Kabupaten Gianyar dalam upaya pelestarian disamping juga peranan lembaga pendidikan khususnya dalam kurikulum sekolah menengah yang ada di Gianyar,” kata Madam Ghada
Ada tujuh kriteria yang harus dipenuhi oleh Gianyar untuk dapat ditetapkan oleh WCC sebagai Kota Kerajinan Dunia dalam pengembangan industri kerajinan seprti Authenticity (Historical Value), Originality (Cultural Value), Preservation (Transgeneration Value), Marketability (Economic value), Ecofriendly (Green value), Internationality (Global Value) dan Sustainabiliy (Consistency Value) terhadap produk industry kerajinan di Gianyar.
Sementara itu, Kertua Dekranasda kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, ”Usulan Gianyar masuk dalam keanggotaan World Craft City dimaksudkan untuk mengenalkan para perajin Gianyar dengan perajin yang ada di luar negeri. Membuka peluang bagi perajin Gianyar untuk berinteraksi dengan perajin luar negeri, sehingga terjadi alih pengetahuan dan menjalin kerjasama dengan para perajin dari luar.sehingga produk-produk seni kerajinan Gianyar bias tembus pasar global.
Tim evaluasi WCC berkesempatan mengunjungi cahaya Silver di Desa Celuk, SMIK 1 Sukawati, Kerajinan Tenun Putri Ayu Blahbatuh dan Museum Alon Desa Mas Ubud. Selain itu mengunjungi Museum Neka Ubud, Pasar Ubud sebagi pusat perdagangan kerajinan dan Museum Blanko Ubud.
Sedangkan Bupati Gianyar I Made Mahayastra pada kesempatan acara ramah tamah mengatakan ada beberapa manfaat yang bisa didapat, diantaranya dapat menggali kembali nilai-nilai sejarah seni kerajinan Gianyar, dapat mengenali keaslian kerajinan Gianyar, melestarikan seni kerajinan, mengembangkan nilai ekonomi seni dan budaya, mengarahkan kegiatan industry kerajinan yang ramah lingkungan, mengenalkan seni kerajinan Gianyar pada dunia dan mempertebal komitmen untuk melanjutkan kreativitas seni dan kerajinan di Gianyar.