Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia menyebutkan kredit bermasalah (NPL) usaha mikro kecil dan menengah sektor pertambangan dan konstruksi di Bali meningkat yang melampaui batas aman lima persen karena dampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung pada triwulan IV 2017.
"Ini perlu mendapat perhatian khusus karena selain mengalami penurunan kualitas kredit, nilai NPL melebihi `threshold`, " kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Senin.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung sempat berdampak terhadap terhentinya aktivitas penambangan pasir sehingga pasokan sempat berkurang.
Akibatnya kondisi itu juga berdampak terhadap kinerja pelaku usaha mikro kecil dan menengah sektor konstruksi sehingga memicu tersendatnya kewajiban kredit dari pelaku usaha itu.
BI mencatat NPL kredit UMKM untuk sektor pertambangan pada triwulan IV 2017 naik menjadi 6,74 persen dibandingkan triwulan III mencapai 4,60 persen.
Sedangkan untuk sektor konstruksi triwulan IV tahub lalu mencapai 6,54 persen, naik dari triwulan sebelumnya yang mencapai 4,80 persen.
Bank sentral juga mencatat NPL terendah UMKM di Bali yakni sektor keuangan dan jasa perusahaan sebesar 0,83 persen, jasa-jasa (1,30 persen) dan pengangkutan dan komunikasi 1,23 persen.
Secara umum, bank sentral itu mencatat kredit bermasalah UMKM mencapai 2,82 persen atau turun dari triwulan III 2017 mencapai 3,03 persen.
Di sisi lain, realisasi kredit UMKM masih didominasi sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan pangsa sebesar 69,3 persen, disusul jasa-jasa (8,81 persen), keuangan (7,58 persen), pertanian (5,86 persen), dan industri (4,21 persen).
Pria yang akrab disapa CIK itu menambahkan sektor ekonomi lainnya memiliki pangsa relatif rendah yaitu di bawah 3 persen.
Berdasarkan sebaran wilayah, serapan kredit UMKM terbesar masih berada di Denpasar dengan pangsa sebesar 33 persen, diikuti Kabupaten Badung (18 persen) dan Kabupaten Gianyar (12 persen).
Untuk rentang nominal kredit UMKM, BI mencatat pada kisaran Rp100 juta sampai Rp500 juta atau sebesar 24,7 persen dari total kredit UMKM di Bali. (WDY)
NPL UMKM pertambangan-konstruksi Bali meningkat
Senin, 9 April 2018 16:49 WIB