Negara (Antaranews Bali) - Koperasi membutuhkan penguasaan terhadap teknologi informasi jika ingin bertahan di era digital, yang transaksi perdagangan banyak dilakukan dengan sistem online/daring, kata Bupati Jembrana I Putu Artha dalam rapat koordinasi Gerakan Koperasi Kabupaten Jembrana di Hotel Jimbarwana, Negara, Jumat.
"Pengurus koperasi jangan pasif, tapi harus inovatif termasuk menguasai teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini. Maraknya transaksi online serta promosi lewat media sosial harus disikapi koperasi, dengan melakukan hal yang sama," katanya.
Bahkan ia mendorong koperasi untuk membuka toko online untuk mengembangkan usaha mereka, karena kecenderungan generasi saat ini lebih senang berbelanja online dibanding datang langsung ke toko.
Selain sistem online, ia mengimbau koperasi untuk bergabung dalam membuat usaha tertentu, agar mampu bersaing dengan toko berjaringan yang ada di Jembrana.
"Dengan memiliki toko yang kuat dari sisi modal dan manajemen, koperasi akan semakin diperhitungkan. Jangan hanya mengandalkan usaha dari simpan pinjam, tapi juga perdagangan retail," katanya.
Dalam kesempatan ini ia juga menyoroti dari 262 koperasi di Kabupaten Jembrana, pada tahun 2017 hanya 170 yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang semestinya wajib dilakukan oleh seluruh koperasi.
Untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia koperasi, ia memerintahkan instansi terkait menyelenggarakan bimbingan teknis yang meliputi manajemen, pengelolaan, pelayanan serta pemanfaatan teknologi.
Selain pengurus koperasi, hadir dalam pertemuan ini Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan Jembrana Made Gede Budhiarta dan Ketua Dekopinda Jembrana Gde Gunadnya.(GBI)
Koperasi membutuhkan teknologi informasi agar bertahan
Jumat, 12 Januari 2018 16:26 WIB