Denpasar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ayu Pastika mengingatkan agar kaum hawa di Pulau Dewata dapat melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara, karena seringkali penyakit mematikan tersebut diketahui ketika sudah stadium lanjut.
"Pencegahan dan deteksi sejak dini serta melaksanakan pola hidup sehat sangat diperlukan guna meminimalisasi terkena penyakit tersebut," kata Ayu Pastika di sela-sela kegiatan pemeriksaan kanker serviks dan payudara, di Denpasar, Kamis.
Menurut istri orang nomor satu di Bali itu, Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga telah dicanangkan oleh pemerintah dan keluarga menjadi awal untuk mendorong masyarakat yang mandiri, untuk hidup sehat.
"Untuk mengetahui kondisi rahim secara berkala, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan papsmear. Gerakan deteksi dini kanker serviks dan payudara perlu kita lakukan demi mewujudkan wanita Indonesia bebas kanker serviks dan payudara. Untuk itu, kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat khususnya keluarga," ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan dalam pengendalian penyakit tersebut adalah melakukan pencegahan penyakit kanker serviks dan kanker payudara dengan melakukan IVA test dan pemeriksaan payudara (mammogram).
Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bekerja sama dengan instansi terkait dan lembaga swasta melaksanakan kegiatan pemeriksaan kanker serviks dan payudara pada 16 dan 17 November 2017 yang diharapkan dapat menyasar 3.000 orang yang terdiri dari PNS, istri PNS, "cleaning service" dan non PNS perempuan di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang sudah menikah berusia 30-50 tahun.
"Kegiatan ini diawali dengan launcing oleh Gubernur Bali pada Minggu, 12 November 2017 di lapangan Niti Mandala Renon Denpasar serangkaian kegiatan Hari Kanker Sedunia dan Hari Kesehatan Nasional," ujarnya.
Pemeriksaan kanker serviks dan payudara dilaksanakan secara bersamaan di Gedung Wanita Nari Graha, 5 Puskesmas di wilayah Denpasar, Rumah Sakit Puri Raharja, Yayasan Kanker Indonesia cabang Bali koordinator dan beberapa mobil CSR dari Yayasan Rotary dan BKKBN perwakilan Bali.
Sementara itu, guna menyebarluaskan informasi kepada masyarakat diselenggarakan pula talk show tentang bahaya kanker dan perlunya melakukan deteksi dini untuk pencegahan dan pengobatan yang diisi oleh dr I Made Darmayasa, SpOG (K).
Tak hanya itu, pihaknya juga telah memasang banner/spanduk pemberitahuan guna memberikan informasi kepada masyarakat luas. (WDY)