Ubud, Gianyar (Antara Bali) - Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kementerian Perindustrian, menyerahkan hadiah untuk sejumlah nominasi "Indonesian Fashion and Craft Awards (IFCA) 2017" di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat malam.
"Kegiatan (IFCA) ini bukan hanya perwujudan apresiasi kreativitas dan inovasi desain tetapi juga untuk meningkatkan iklim kompetitif yang memicu lahirnya inovasi produk baru yang unggul di bidang kriya dan fesyen dari desainer muda Indonesia," ujar Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih dalam acara Penganugerahan Pemenang Indonesian Fashion and Craft Award (IFCA) 2017 itu.
Menurut dia, program IFCA 2017 dari "Bali Creative Industri Center" (BCIC) kali ini mengangkat tema "National Treasure" yang bersumber dari inspirasi kekayaan seni budaya Nusantara masa lalu untuk menjadi desain kontemporer Indonesia masa depan yang inovatif, kebaruan dan komersial, melalui bantuan fasilitasi Ditjen IKM pada pembuatan purwarupa.
Pemenang IFCA 2017 akan mendapatkan hadiah paket perjalanan mengunjungi pusat-pusat kreatif, perguruan tinggi dan komunitas desain di Jepang.
Para nominator IFCA telah menjadi bagian komunitas kreatif seluruh Indonesia. Dalam proses pengumpulan karya peserta telah dilakukan secara online/daring dengan durasi 71 hari yang terhitung sejak 1 Agustus hingga 10 Oktober 2017.
Dengan jumlah karya yang masuk sebanyak 635 karya dan telah telah dipilih enam karya sebagai nominator/finalis dan 19 karya yang layak diberi predikat honorable mentions.
Enam nominator tersebut diantaranya Alyssa Namira Bachtiar (produk fesyen Archaic Peafowl), Amelinda Alyssa Anette (produk fesyen Senyawa), Farhannurmaris Karel (produk Kriya Namo Rattan Amplifier), Firman Mutaqin (produk fesyen Renzo), Muchammad Chanif Syamsuddin (produk kriya MeKids), Rizky Mohamad Faesal (poduk kriya Tung Bluetooth Speaker).
Para nominator tersebut telah diseleksi ketat oleh juri dan mentor senior yaitu Prof. Emeritus Imam Buchori Zainuddin (Tokoh Industri Rotan Indonesia), Suud Alwi (Pengajar Senior di ESMOD dan La Salle), Agus Windharto (ITS), Abie Abdillah, dan Kahfiati Kahdar.
Hasil penilaian juri memutuskan juara pertama IFCA adalah Alyssa Namira Bachtiar (produk fesyen Archaic Peafowl), juara kedua Amelinda Alyssa Anette (produk fesyen Senyawa) dan juara ketiga Rizky Mohamad Faesal (produk kriya Tung Bluetooth Speaker).
Ketiga pemenang ini dinilai berdasakan konsep, inovasi, kreativitas ide, teknik kebaruan, nilai estetika, nilai komersial dan prestasi.
Ia mengharapkan para nominator dan finalis dapat memperlebar pengalaman, jejaring serta memacu para desainer menjadi start-up industri kreatif untuk meningkatkan kontribusi industri kriya dan fesyen Indonesia.
Kedepannya IFCA akan berdiri sejajar dengan event kompetisi kreatif nasional lainnya seperti IFDA (kompetisi Furniture) dan Indonesia Fashion Design Competition (IFDC).
Pertumbuhan industri kriya dan fesyen sebagai subsektor industri kreatif memiliki kontribusi yang besar dan terus meningkat terhadap perekonomian nasional.
Pada tahun 2016, nilai ekspor kriya mencapai 243 juta dolar AS, sementara nilai ekspor fesyen sebesar 11,7 miliar dolar AS. Untuk memperkuat kontribusi industri kriya dan fesyen, pemerintah terus mendorong terciptanya wirausaha baru dan juga meningkatkan nilai tambah produk lokal agar mampu menembus pasar mancanegara.
Kementerian Perindustrian mendukung program pengembangan industri kreatif melalui BCIC. Sejak tahun 2015, di bawah naungan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM), BCIC berkembang menjadi tempat berkumpulnya wirausaha dan inkubator kreatif di bidang fesyen, kriya dan animasi.
Hasil laporan Global Competitiveness Report tahun 2017-2018 dari World Economic Forum mengatakan Indonesia terus mengalami peningkat peringkat daya saing produk kriya dan fesyen dari peringkat 41 menjadi peringkat 36 dari 138 negara.
"Perlu peran generasi muda dalam berinovasi, penguasaan teknologi terkini, pengetahuan tentang isu global terkini terkait teknologi proses industri yang lebih efektif, efisien, dan eco friendly product agar semakin meningkat kontribusi industri kriya dan fesyen," ungkap Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih dalam acara penganugerahan itu. ***3***
(L.KR-LHS*E011/B/E011/E011) 10-11-2017 19:22:50