Negara (Antara Bali) - Saat umanis Galungan atau sehari setelah Hari Raya Galungan, Kamis, beberapa jalan kampung di Negara, ibu kota Kabupaten Jembrana, Bali, dipenuhi deretan gerobak pedagang, sehingga terlihat seperti pasar dadakan.
Pantauan di lapangan, di salah satu ruas jalan di Dusun Sebual, Desa Dangin Tukadaya, terlihat tidak kurang tujuh gerobak pedagang, seperti penjual bakso, sate, es kepala muda dan rujak, berderet di depan rumah-rumah warga.
Pedagang itu umumnya mangkal di depan rumah-rumah orang kaya yang didalamnya tampak dipenuhi keluarga yang tengah merayakan Galungan.
Sukri, salah seorang pedagang sate mengatakan, saat Hari Raya Galungan omset penjualan satenya mengalami kenaikan cukup lumayan.
"Makanya saat Galungan saya sengaja menambah jumlah sate dan lontong yang saya bawa guna mencukupi kebutuhan pembeli," kata laki-laki keturunan Madura ini.
Meski harus berjalan kurang lebih tujuh kilometer dari tempat tinggalnya di Kelurahan Loloan Timur menuju ke Dangin Tukadaya, Sukri merasa hasil yang diperoleh sepadan dengan lelahnya perjalanan.
"Lagian biasanya saya ke sini ramai-ramai bersama kawan-kawan pedagang lainnya, jadi gak terlalu terasa capek," ujarnya.
Menurut Sukri, ia dan kawan-kawannya bisa menangguk untung cukup besar karena saat Galungan pedagang dari Umat Hindu libur.
Saat sehari setelah Galungan atau biasa disebut dengan manis atau umanis Galungan, sekitar jam 7.00 Wita Sukri dan kawan-kawannya sudah mulai mendorong gerobaknya mencari lokasi rumah yang strategis.
"Kami biasanya memilih rumah yang besar, di mana banyak keluarga pemilik rumah yang berdatangan sehingga ramai dan dagangan kami laris," katanya.
Menurut Sukri, pembeli terbanyak biasanya kalangan anak-anak hingga remaja dari keluarga pemilik rumah sekitar.
"Jualan seperti ini banyak untungnya, selain dapat uang juga tidak capek harus keliling mendorong gerobak. Diam di tempat saja pembeli sudah datang," ujarnya.
Selain pedagang kecil seperti Sukri dan kawan-kawannya, toko swalayan di Negara juga mendapat keuntungan berlipat saat Galungan.
Toko swalayan umumnya dipenuhi pembeli, apalagi supermarket yang juga menyediakan lokasi bermain anak-anak tampak dijubeli oleh warga yang menikmati rekreasi bersama keluarganya.(*)
Pasar Dadakan Di Jalan Kampung Saat Galungan
Kamis, 7 Juli 2011 15:58 WIB