Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor vanili sebanyak 30,84 ton seharga 454.959 dolar AS selama empat bulan, periode Januari-April 2011, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan dari segi volume dan perolehan nilai masing-masing sebesar 32,42 persen dan 24,92 persen," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, empat bulan pertama 2010, Bali hanya mengapalkan 23,29 ton vanili ke pasaran luar negeri senilai 367.413 dolar AS.
Sedangkan selama 2010 Bali memperoleh devisa dari ekspor komoditas vanili sebesar 760.353 dolar AS menurun 5,47 persen dari tahun sebelumnya tercatat 804.341 dolar AS.
Matadagangan vanili tersebut sebenarnya berasal dari sejumlah daerah di Indonesia yang dipasarkan ke luar negeri lewat Bali. Eksporter vanili tersebut 80 persen di antaranya menembus pasaran Amerika Serikat.
Ketut Teneng menambahkan, matadagangan vanili merupakan salah satu dari dua hasil perkebunan Bali yang menembus pasaran mancanegara. Satunya adalah kopi yang diproduksi secara ramah lingkungan sehingga mampu bersaing dan disenangi konsumen mancanegara.
Kontribusi hasil perkebunan Bali masih relatif kecil yakni 0,30 persen dari total ekspor Bali yang keseluruhan yang mencapai 168,13 juta dolar AS selama caturwulan I-2011, menurun 7,15 persen dari caturwulan yang sama tahun sebelumnya mencapai 181,08 jutad olar AS.
Dinas Perkebunan setempat masih melakukan evaluasi terhadap mengembangkan tanaman vanili sambil menunggu kondisi pasar yang menguntungkan petani.
Meskipun demikian tanaman vanili yang ada tetap mendapat perawatan secara intensif, namun belum melakukan perluasan secara besar-besaran.
Dalam melakukan evaluasi itu menitikberatkan untuk memperbaiki proses budidaya dengan harapan mampu meningkatkan mutu dan produksi vanili.
Bali sebenarnya memiliki potensi besar dalam bidang pengembangan vanili, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal. Bali memiliki tanaman vanili seluas 806 hektar, padahal potensi yang cocok untuk pengembangan vanili itu mencapai 4.500 hektar.
Dari tanaman vanili yang ada tersebut, 346,9 hektar diantaranya tanaman produktif dengan menghasilkan puluhan ton setiap tahunnya.(*)
Bali Ekspor Vanili Senilai 454.959 Dolar AS
Rabu, 22 Juni 2011 7:30 WIB