Klungkung (Antara Bali) - Anggota Komisi V DPR RI meminta antisipasi percepatan penanganan sejumlah infrastruktur yang diprediksi terkena dampak apabila Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, erupsi mengingat saat ini gunungapi itu masih awas.
"Kami meminta supaya penanganan infrastruktur yang sudah ada, bisa diminimalisasi kerusakannya," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis ketika meninjau pengungsi Gunung Agung di GOR Swecapura Klungkung, Selasa.
Menurut Fary, pihaknya juga mengimbau agar instansi atau mitra kerja dengan Komisi V DPR RI itu untuk melakukan siaga mengantisipasi infrastruktur yang kemungkinan terdampak apabila erupsi gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut tersebut terjadi.
"Kami meminta untuk siaga dan kami akan melakukan monitoring terus dan komunikasi sehingga kesiapan benar-benar matang," ucapnya yang juga menjadi ketua tim rombongan dalam kunjungan kerja spesifik tersebut.
Meski demikian penanganan utama yang harus fokus dilakukan saat ini, menurut anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra tersebut adalah terkait pengungsi.
Sementara itu terkait kelanjutan para pengungsi, anggota Komisi V DPR RI lainnya Hamka B Kady mengatakan pemerintah harus memikirkan jangka panjang penanganan para pengungsi karena status Gunung Agung yang tidak dapat diprediksi.
"Jika mereka tidak bisa kembali karena masih berbahaya, Kementerian PUPR sudah harus mempersiapkan lokasi ada perumahan yang bisa ditempati mereka karena prediksi tidak bisa dipastikan," kata wakil rakyat dari Partai Golkar itu.
Dalam kesempatan itu, sekitar 20 orang wakil rakyat di Senayan itu juga meninjau sarana dan prasarana penunjang para pengungsi di lapangan GOR Swecapura.
Sementara itu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku meski darurat Gunung Agung tidak dapat dipastikan kapan berakhir, pihaknya akan maksimal memberikan bantuan kepada para pengungsi.
"Kami berharap anggota DPR RI bisa menjembatani agar jangan sampai pengungsi kelaparan, sanitasi dan menghubungkan semua dengan `leading sector`, " ucapnya. (WDY)