Ditemui di IBDExpo 2017 di
Jakarta, Kamis (21/9), Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan
hampir seluruh komponen tank tersebut dibuat oleh Pindad, kecuali bagian
permesinan.
"Dari desain, spare part (suku cadang), hingga turret, Pindad yang bangun," ujar Abraham.
Inisiatif
pengembangan medium tank ini, lanjut Abraham, tercetus karena
berdasarkan riset, untuk memperkuat sistem pertahanan nasional, TNI akan
membutuhkan 300 unit. Dari jumlah tersebut, Pindad memproyeksikan akan
merampungkan 100 unit pada 2018.
Dalam bagian
lain penjelasannya, Abraham sempat membahas wacana ekspansi pabrik ke
Provinsi Lampung sebagai upaya Pindad mengakomodir perkembangan
bisnisnya baik dalam segi kapabilitas maupun lini produk.
"Wacananya,
pabrik di Lampung dikhususnya untuk persenjataan, sedangkan pabrik
Bandung dan Malang untuk produk-produk lain seperti kendaraan militer,
bahan peledak, dan alsintan," katanya. (WDY)