Jember (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah tidak
hanya melakukan pembangunan bidang infrastruktur fisik saja, tetapi
pembangunan sumber daya manusia lebih penting.
"Jangan dipikir kita hanya membangun infrastruktur fisik saja,
tidak, sumber daya manusia lebih penting daripada fisik tadi," kata
Presiden Jokowi ketika memberikan kuliah umum di Universitas
Muhammadiyah Jember, Minggu.
Presiden menyebutkan kesenjangan antarwilayah barat tengah timur
yang terjadi saat ini juga harus diselesaikan. "Oleh sebab itu dalam
menyelesaikan berbagai masalah agar nantinya kita dapat bersaing dengan
negara-negara lain, kita memerlukan yang namanya infrastruktur,"
tuturnya.
Menurut dia, infrastruktur merupakan hal dasar sehingga pemerintah
mengejar-ngejar pembangun jalan tol, pelabuhan, "airport" (bandara),
pembangkit listrik dan lainnya.
"Karena ini kunci dasar agar kita memiliki daya saing. Kalau ini
sudah hampir selesai, kita akan masuk babak besar kedua yaitu
pembangunan manusia. Ini yang harus kita kerjakan, kalau dua ini selesai
kita masuk ke fase industri, jasa, fase IT, akan lebih mudah karena
pondasinya sudah kuat. Satu satu visi besar ini harus disampaikan kepada
masyarakat," papar Jokowi.
Di awal kuliah umumnya, Presiden Jokowi membahas tentang perubahan
yang harus dihadapi dalam lima hingga sepuluh tahun yang akan datang
karena perubahan itu begitu sangat cepat.
"Inilah masa transisi yang paling kita antisipasi. Perubahan sangat
cepat. Kalau tidak menyadari kita bisa ditinggal, terutama menyadarkan
SDM yang kita miliki," ujarnya.
Presiden mencontohkan perubahan dalam bidang transportasi, di mana
migrasi orang dalam jumlah banyak dapat dipindahkan begitu cepat.
"Kita baru proses membangun MRT, baru proses membangun LRT, baru akan mulai membangun kereta cepat," katanya.
Juga perubahan dalam sistem pembayaran. Hampir 90 persen di Indonesia masih pakai uang tunai atau mungkin kartu kredit.
Menurut dia, perubahan-perubahan itu harus diantisipasi. Karena
kalau kita tidak disiapkan nilai keindonesiaan, pembangunan karakter SDM
maka akan ada intervensi ideologi tanpa disadari.
Intervensi itu bisa melalui media sosial path, facebook, videoblog, dan lainnya, yang harus diantisipasi.
"Perubahan seperti itu jangan sampai membuat nilai-nilai keindonesiaan kita tergerus," demikian Jokowi. (WDY)
Presiden: Jangan Pikir Pemerintah Hanya Bangun Infrastruktur
Senin, 14 Agustus 2017 8:17 WIB