Politeknik Milik Kementerian Kelautan Buka Pendaftaran Mahasiswa

Negara (Antara Bali) - Politeknik Negeri Kelautan di Kabupaten Jembrana milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, membuka pendaftaran mahasiswa untuk pertama kalinya.

"Pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 Agustus hingga 1 September. Kami sudah menerima perintah dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan untuk melaksanakan hal tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa, di Negara, Senin.

Ia mengatakan, kementerian tersebut menyerahkan proses penerimaan mahasiswa kepada Pemkab Jembrana, yang akan dibuka tiga jurusan yaitu Perikanan Tangkap, Budidaya dan Pengolahan.

Untuk masing-masing jurusan tersebut, hanya akan menerima 25 mahasiswa baru, sehingga total ada 75 mahasiswa untuk angkatan pertama ini.

"Sebelum kampus yang akan dibangun di Desa Pengambengan bisa dipergunakan, untuk sementara proses pendidikan akan dilakukan di Akademi Komunitas Jembrana di Desa Baluk," katanya.

Untuk biaya pendidikan di Politeknik ini, ia mengatakan, khusus anak nelayan dan pengusaha perikanan tidak dipungut biaya. yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) Nelayan atau surat keterangan dari desa setempat.

Sementara untuk mahasiswa di luar anak nelayan dan pengusaha perikanan, menurutnya, akan dipungut biaya diawal antara Rp4 juta hingga Rp5 juta.

"Tujuan utama keberadaan Politeknik ini memang untuk meningkatkan sumberdaya manusia di sektor kelautan dan perikanan, serta membantu pendidikan anak-anak nelayan. Jadi wajar, kalau mereka mendapatkan perhatian khusus," katanya.

Selain gratis untuk anak nelayan dan pengusaha perikanan, ia mengatakan, Kementerian Kelautan Dan Perikanan juga menetapkan 46 persen mahasiswa harus berasal dari Provinsi Bali.

Terkait perkembangan pembangunan kampus di Desa Pengambengan yang akan dilakukan Kementerian Kelautan Dan Perikanan, ia mengatakan, saat ini sudah ada pemenang tender, dan diharapkan bulan September pembangunan sudah dimulai.

Menurutnya, untuk tahap awal pembangunan, pemerintah pusat menganggarkan Rp53 miliar lebih, sementara lahan yang disiapkan seluas 19 hektare.(GBI)