Denpasar (Antara Bali) - Produksi perhiasan menggunakan kawat "Wire Jewelery" semakin diminati warga masyarakat, bahkan kini sudah mampu menembus pasar ekspor ke sejumlah negara di dunia.
"Produksi perhiasan tersebut semakin diminati masyarakat, bahkan pangsa pasar produk kami ke luar negeri," kata Annie Nugraha dari "Expert Wire Jewelery" di Plaza Renon, Kota Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan produk itu merupakan jenis perhiasan yang sebagian besar materinya menggunakan kawat, dan bisa didesain sesuai dengan bentuk dan kebutuhan dari konsumen.
"Cukup prospektif varian ini, sehingga kami bergerak untuk gencar melakukan pelatihan kepada para UMKM di Bali dalam pembuatan Wire Jewelry. Hampir seluruh kota besar di Indonesia telah kami jangkau, dan kini gilirannya di Denpasar," ujar Annie didampingi pemilik gerai D`Signer Corner by ArtFuli," Fajar Putra.
Annie lebih lanjut menjelaskan, perhiasan ini tidak selalu berfokus pada yang mahal dan teknik sulit. Dengan menggunakan kekayaan batu alam Indonesia yang semakin banyak variasinya dan dengan menggunakan kawat listrik bisa diproduksi "Wire Jewelery" murah.
Proses pembuatan perhiasan kawat diawali dengan membuat rangka. Kemudian kawat berukuran 0,35 milimeter dibungkus dengan "teknikcoiling", yakni membungkus dengan kawat yang lebih halus.
Dikatakan, kelebihan perhiasan kawat, pertama setiap teknik yang digunakan dan ide yang digelontorkan dalam perhiasan sifatnya sangat unik dan eksklusif.
"Jadi tidak pernah ada satu karya dalam dua kali balutan. awalnya pemasaran produknya dilakukan melalui bazar kemudian mengikuti beberapa pameran besar di Jakarta hingga ke beberapa negara Eropa dan Asia. Belum lama ini, kami sempat berpameran di Eropa," ujarnya.
Untuk itu, kata Annie, pihaknya gencar memacu para UMKM untuk menggeluti bisnis tersebut yang diprediksi kian propsektif ke depannya.
Hal senada dikatakan Fajar Putra, keberadaan gerai ini merupakan gerai pertama di Bali yang memberikan wadah saling tukar informasi segala hal tentang perkembangan dan seluk-beluk dunia desain perhiasan di seluruh dunia.
Artfuli Manufacturer yang dimiliki pasangan suami-istri Fuli Nandina dan Fajar Putra memiliki fasilitas lengkap untuk pembuatan "jewelery" dengan teknologi terkini, seperti 3D Design.
"3D Printing, Moulding, Mesin Casting Full Otomatis (Automatic Vacuum & Pressure Casting Machine) untuk Gold, Silver, Brass, Bronze, Copper, Alpacca," kata Fajar Putra menjelaskan.
Untuk proses penyelesaian (finishing), kata dia, pihaknya didukung oleh "Silversmith" yang rata-rata memiliki pengalaman di atas 15 tahun untuk pengerjaan ekspor.
Menurut dia, Artfuli Manufacturer juga menyediakan jasa laser logam dan non-logam, kemudian XRF Analyzer untuk tes kadar emas, perak, platinum dan palladium.
"Selain pembuatan perhiasan yang didukung oleh teknologi terkini, Artfuli juga sangat peduli dengan pembuatan perhiasan dengan tangan (Handmade Jewelery)," katanya.
Fajar Putra mengatakan "Wire Jewelery" ini selain bisa untuk koleksi pribadi, juga bisa untuk bisnis sehingga bisa menjadi penghasilan sampingan (side income), terutama kaum hawa yang sangat punya potensi untuk melakukan bisnis hiasan.
"Biasa punya kendala apabila membuat perhiasan yang prosesnya melalui pembakaran atau api karena diperlukan keterampilan. Tetapi dengan wire jewelery, pembuatan perhiasan dari kawat bisa tanpa menggunakan api sama sekali," katanya. (WDY)