Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Umum Jamkrindo Cabang Denpasar, Bali, optimistis mampu memberikan penjaminan kredit usaha rakyat selama tahun 2017 mencapai Rp2,1 triliun karena didorong pertumbuhan ekonomi daerah ini yang tumbuh di atas nasional.
"Pertumbuhan ekonomi Bali yang positif menjadi salah satu indikator sehingga kami optimistis realisasi penjaminan KUR tercapai sesuai target Rp2,1 triliun," kata Kepala Kanwil VII Perum Jamkrindo Alexandry di Denpasar, Senin.
Menurut Alexandry, periode Januari hingga Mei 2017, realisasi penjaminan KUR di Bali mencapai Rp698,1 miliar dari total volume penjaminan kredit mencapai Rp989,6 miliar.
Sisanya penjaminan kredit komersial di antaranya seperti penjaminannya kredit umum, multiguna, konstruksi, kontra bank garansi, custom bond, surity bond, penjaminan resi gudang, dan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang mencapai Rp291,4 miliar.
Sebagian realisasi penjaminan KUR di Bali bergerak di sektor jasa dan perdagangan.
Besaran porsi penjaminan untuk KUR, kata dia, bukan tanpa alasan karena kredit usaha rakyat wajib dijamin ditambah target realisasi KUR oleh bank penyalur juga meningkat mencapai Rp110 triliun tahun 2017.
Selain pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penjaminan KUR per bulan tahun ini tumbuh sekitar 25 persen dibandingkan tahun 2016 sehingga pihaknya optimistis target penjaminan KUR bisa terealisasi.
Meski demikian, realisasi penjaminan KUR selama lima bulan tahun ini terukur menurun jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp883 miliar karena realisasi penjaminan baru dilaksanakan pada akhir bulan Januari 2017.
"Pelaksanaan KUR mundur karena terkait kepastian suku bunga dari 13 persen menjadi 9 persen per tahun. Jadi realisasi selama satu bulan (Januari) tidak ada," ucapnya.
Selama enam bulan mendatang pihaknya akan fokus menggali potensi pasar untuk mendongkrak targat penjaminan kredit khususnya untuk penjaminan produk surety bond, kontra bank garansi, resi gudang dan penjaminan kredit komersial lainnya.
Salah satu caranya, lanjut dia, dengan lebih intensif melakukan penetrasi pasar dan tidak menutup kemungkinan akan mengusulkan untuk membuka kantor unit pelayanan di daerah yang jauh dari kantor cabang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat perekonomian di Pulau Dewata pada triwulan pertama tahun 2017 tumbuh sebesar 5,75 persen, lebih baik dibanding pertumbuhan secara nasional pada periode yang sama tercatat 5,01 persen.
Pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh lapangan usaha penyedia akomodasi dan makan minum sebesar 23,46 persen, menyusul lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,34 persen.
Selama triwulan pertama 2017, ekonomi di Bali didorong oleh lapangan usaha penyedia akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 2,86 persen, perdagangan besar dan eceran 1,63 persen serta lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 1,41 persen. (WDY)
Jamkrindo Bali Optimistis Jamin KUR Rp2,1 Triliun
Senin, 3 Juli 2017 15:03 WIB