Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali menjamin pasokan kebutuhan pokok di daerah setempat aman menjelang Lebaran 2017 sehingga diharapkan tidak terjadi kenaikan harga signifikan.
"Dinas Perhubungan menjamin kelancaran arus mudik dan arus barang yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk selama periode menjelang hari raya keagamaan," kata Wakil Ketua TPID Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Jumat.
Menurut Causa, pemantauan harga sejumlah komoditas terutama yang kerap menyumbang inflasi dilakukan melalui sistem aplikasi pemantauan harga komoditas pangan strategis atau Sigapura.
Ia mengimbau masyarakat memanfaatkan aplikasi itu mengantisipasi kenaikan harga.
TPID juga melakukan inspeksi ke sejumlah pasar untuk memantau harga dan memastikan kecukupan stok perdagangan di pasar, termasuk pasar murah atau operasi pasar bersama Bulog.
Rencananya pada Senin (19/6) TPID akan menggelar pasar murah di Ubung sebelah barat Pasar Pidada dan Selasa (20/6) di Banjar Kertha Graha, Jalan Tunjung Danu Desa Kesiman Kertalangu.
Pasar swalayan, retail dan distributor diharapkan untuk memberikan program diskon selama bulan puasa dan menjelang hari raya keagamaan.
Selain itu, dinas terkait di provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan koordinasi terkait dengan penetapan kebijakan tarif tranportasi yang wajar atas angkutan udara, darat dan laut serta aturan-aturan yang mendukungnya.
"Kepolisian juga menjamin keamanan dan kelancaran distribusi komoditas pangan dan bbm, serta akan menindak tegas para oknum yang melakukan aksi spekulan atau penimbunan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi mengatakan perkembangan harga pangan dari awal Juni sampai minggu ini rata-rata stabil dan tidak ada gejolak kenaikan harga di atas 10 persen.
Kusumawathi menyebutkan harga beras medium misalnya mencapai Rp9.500 per kilogram dan dianggap sudah stabil sepanjang tahun, beras premium antara Rp10 ribu-Rp11 ribu, gula pasir ditetapkan sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram baik di pasar tradisional maupun di toko modern.
Selain itu harga minyak goreng curah tanpa merek per liter Rp10.800, minyak goreng kemasan Rp16 ribu per liter, sedangkan sesuai HET ditetapkan Rp11 ribu per liter kemasan sederhana.
Daging sapi beku di toko modern sesuai HET Rp80 ribu per kilogram dan harga daging sapi biasa kualitas II Rp85 ribu, kualitas I Rp 98 ribu lebih.
Kusumawathi mengungkapkan stok beras di Bali mencapai 223 ribu ton dengan kebutuhan rata-rata per bulan mencapai 34 ribu ton dan memiliki ketahanan sampai enam bulan.
Gula pasir 15,750 ton dari total kebutuhan per bulan sekitar 5.000 ton, sehingga diprediksi mencukupi kebutuhan hingga tiga bulan.
Dia lebih lanjut menyebutkan stok minyak goreng di Bali tersedia sekitar 13.280 ton dari total kebutuhan 3.375 ton per bulan atau mencukupi tiga hingga empat bulan.
Sedangkan kebutuhan lainnya seperti tepung terigu, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, kedelai, bawang merah, bawang putih juga aman dengam pasokan mencukupi hingga tiga bulan mendatang.
"Kami akan menggelar pengawasan bersama instansi terkait lainnya untuk memastikan distribusi itu sesuai dan tidak ada penyalahgunaan," ujar Kusumawathi. (WDY)