Gianyar (Antara Bali) - Warga masyarakat Desa Pekraman (Adat) Padang Tegal memperluas kawasan terbuka hijau pada objek wisata "Monkey Forest" di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali sekaligus melakukan penanaman pohon pada sisi timur kawasan tersebut.
Penanaman berbagi jenis pohon keperluan ritual di atas lahan seluas 8,5 hektare itu melibatkan berbagai elemen masyarakat yang dipimpin Wakil Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, di kawasan desa setempat, Jumat.
Kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia yang diperingati pada setiap tanggal 5 Juni.
Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra, mengapresiasi upaya dan terobosan yang dilakukan masyarakat Desa Pakraman Padang Tegal dalam mengembangkan kawasan hijau, karena isu lingkungan menjadi isu penting belakangan ini.
Oleh sebab itu, Wabup Mahayastra mengharapkan daerah atau desa lain bisa meniru Padang Tegal dalam mengelola lingkungannya, terutama terkait sampah.
Ia juga mengingatkan upaya yang dilakukan masyarakat Padang Tegal melakukan penataan kawasan menjadi jawaban atas beberapa isu sentral yang ada di Ubud.
Misalnya, kawasan "Monkey Forest" yang mengoleksi ratusan ekor kera yang menjadi objek wisata andalan itu luasnya kini menjadi 23 hektare setelah dilakukan peluasan ruang terbuka hijau.
Objek wisata tersebut dilengkapi pembangunan sentra parkir yang rencananya dibangun bertingkat menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
"Jika semua rencana ini dapat terlaksana dengan baik, kami dari pihak pemerintah tinggal memfasilitasi dengan regulasi, kami sangat berterima kasih dengan apa yang sudah dilakukan masyarakat Padang Tegal," ujar Wabup Mahayastra.
Sementara Bendesa Padang Tegal I Made Gandra mengatakan penanaman pohon keperluan ritual sekaligus habitat ratusan ekor kera itu untuk meningkatkan kelestarian lingkungan sekitarnya.
Penanaman pohon upakara itu sekaligus menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda tentang tanaman-tanaman yang digunakan dalam kegiatan upacara agama.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita mengajarkan kepedulian pada generasi muda tentang pentingnya kelestarian lingkungan," jelas Gandra.
Areal penanaman pohon tersebut sebagai perluasan dari Wenara Wana atau Monkey forest yang nantinya dimanfaatkan sebagai kawasan/tempat terbuka hijau untuk berbagai aktivitas sosial masyarakat seperti rekreasi dan olahraga. (WDY)
Masyarakat Ubud Perluas Kawasan Terbuka Hijau
Jumat, 2 Juni 2017 21:07 WIB