Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk sertifikasi kompetensi bagi sumber daya manusia dalam bidang perkoperasian.
"SDM koperasi yang hebat dan siap bersaing dalam era globalisasi perlu mengikuti kegiatan sertifikasi kompetensi," kata Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung I Ketut Karpiana, di Mangupura, Senin.
Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya memberikan diklat dan uji sertifikasi secara cuma-cuma kepada manajer dan juru buku koperasi, sekaligus mendata kembali aktivitas koperasi, apakah koperasi sudah betul-betul menjalankan peraturan perkoperasian dengan benar dalam bidang organisasi, keuangan, dan perkembangan usahanya.
"Untuk mewujudkan koperasi yang berkualitas, harus kami perketat seperti ini. Kalau mengikuti kegiatan ini dengan biaya sendiri bisa menghabiskan biaya Rp5 hingga Rp7 juta. Namun, kami gratiskan, karena komitmen Bupati Badung untuk koperasi," ujarnya.
Pihaknya mendaku (klaim) telah membuat lembaga Unit Pengelolaan Dana Bergulir dengan bunga rendah untuk membantu pengembangan koperasi.
Sementara itu, Direktur LDP Balicertif, Gede Suriadnyana, mengapresiasi upaya Dinas Koperasi Badung yang telah memperjuangkan kegiatan itu, karena belum ada kabupaten di Bali yang berani melaksanakan kegiatan gratis seperti ini.
"Dalam proses diklat ini, peserta mendapatkan 11 unit kompetensi dengan fasilitator berskala nasional yang telah memiliki sertifikasi metodologi dan substansi," ujarnya.
Ia mengatakan uji kompetensi ini dilakukan Asesor LSE Jakarta yang akan memberikan praktik, simulasi dan wawancara.
"Setelah lulus, peserta akan diakui kemampuannya dalam mengelola koperasi secara independen, apalagi dia juga akan mendapat sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Pusat Jakarta," ujarnya.
Senada dengan itu, Kabid Bidang Bina Usaha Koperasi, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Pemkab Badung, Made Ayu Sri Kusmini, mengatakan tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan kompetensi SDM koperasi baik manajer maupun juru buku koperasi secara bertahap dan terarah.
"Apabila ini sudah didapat, maka kami berharap SDM koperasi dapat mengelola koperasi dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku serta dapat meningkatkan kompetensi SDM dalam menghadapi MEA," kata Kusmini yang juga selaku ketua panitia acara.
Peserta diklat berjumlah 60 orang dari beberapa koperasi di Badung. Untuk diklat manajer akan berlangsung selama empat hari (15-19 Mei 2017), kemudian diklat juru buku dilakukan pada 22-26 Mei 2017. (WDY)