Jakarta (Antara Bali) - Ahli gizi tak menyarankan kita mengonsumsi
teh manis kala berbuka puasa karena hanya mengandung sukrosa.
"Enggak
cocok. Teh manis isinya (kandungannya) sukrosa saja. Salah berbuka
puasa dengan tes manis, apalagi dengan gula berlebih," ujar Rita
Ramayulis DCN, M.Kes dalam acara "Ramadhan Sehat dan Praktis bersama
Philips" di Jakarta, Senin.
Sementara saat
berbuka puasa kita perlu segera menaikkan kadar gula darah hingga
menjadi stabil. Sukrosa saja tak cukup, tubuh juga butuh glukosa dan
fruktosa.
Konsumsi kurma sangat disarankan
karena kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosanya. Di samping itu kurma
juga kaya serat, kalium, potassium dan vitamin A.
"Konsumsi
kurma basah, kalau enggak ada kurma kering. Satu kurma mengandung
glukosa, fruktosa, sukrosa, serat, kalium, potassium dan vitamin A.
Perpaduan sukrosa, glukosa dan fruktosa bisa menaikkan kadar gula
sekaligus menstabilkannya," kata Rita.
Perlu
juga diingat, ujarnya, cairan elektrolit yang hilang selama berpuasa
harus segera diganti saat berbuka. Selain kurma, buah-buahan termasuk
air kelapa bagus bagi tubuh karena menyuplai cairan dan elektrolit.