Singaraja, (Antara Bali) - Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Buleleng, Bali, menggelar kejuaraan tenis meja "Singaraja Cup 2017" yang melibatkan perwakilan seluruh kabupaten di Pulau Dewata.
Kejuaraan tenis meja "Singaraja Cup 2017" itu dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dengan ditandai pemukulan bola tenis meja di Gedung PTMSI Kompleks GOR Bhuana Patra, Kota Singaraja, Jumat.
Agus Suradnyana mengatakan, tenis meja merupakan olahraga yang merakyat. Dari dulu, tenis meja sudah dimainkan oleh anak-anak muda di banjar-banjar dan desa.
Namun, menurutnya, kegiatan anak muda saat ini telah mulai bergeser. Anak-anak muda saat ini telah beralih ke cabang olahraga lain seperti futsal dan voli, karena anak muda sekarang sudah memiliki banyak pilihan.
"Lifestyle" atau gaya hidup yang bersifat kekinian juga mengubah pilihan anak muda dalam berolahraga. Tenis meja merupakan olahraga yang dari dulu sudah dikenal oleh masyarakat, terutama anak muda di banjar-banjar.
Namun, saat ini sudah mulai bergeser dengan adanya futsal, voli maupun yang bersifat kekinian seperti skateboard. "Dengan adanya fasilitas tenis meja di balai banjar saya rasa anak muda kembali memulai untuk memainkan tenis meja," ujar Agus Suradnyana.
Terkait dengan Porprov Bali XIII Tahun 2017 di Gianyar, pihaknya mengaku siap memfasilitasi pada bidang yang sifatnya "policy" atau kebijakan. Apa yang diperlukan KONI akan diberikan, tapi tentu dengan tantangan yang diberikan.
Agus sering menekankan kepada KONI minimal prestasinya sama dengan Porprov dua tahun yang lalu yaitu posisi ketiga. Untuk porprov, minimal Bali mempertahankan prestasi yaitu posisi ketiga.
"Saya tetap konsisten dengan KONI walaupun juara ketiga, pembinaan dari bawah terus dilakukan. Tujuannya bukan hanya prestasi tapi juga mengolahragakan masyarakat," katanya. (gus)