Jakarta (Antara Bali) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap
peningkatan produksi peternakan sapi perah lokal bisa mengurangi impor
bahan baku susu yang kini mencapai 77 persen dari kebutuhan susu
nasional.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar
Lubis mengatakan hadirnya peternak lokal yang mendapat pelatihan tentang
praktik peternakan sapi perah bisa meningkatkan produksi susu nasional.
"Kita tidak ingin semua kebutuhan susu 77 persen masih impor. Tentu
kebutuhan dan konsumsi susu nasional akan meningkat. Paling tidak
domestik yang tadinya hanya bisa penuhi 23 persen, bisa ditingkatkan
menjadi 40 persen untuk konsumsi susu nasional," kata Azhar pada
kunjungan peternakan peserta Fonterra Dairy Scholarship di Sentul,
Bogor, Kamis.
Ia mengatakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan
pendapatan masyarakat, kebutuhan dan konsumsi susu nasional akan
bertambah namun Indonesia tidak mungkin hanya mengandalkan bahan baku
susu melalui impor.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Industri Agro
Kementerian Perindustrian Enny Ratnaningtyas menjelaskan kebutuhan
industri susu nasional sebesar 3,7 juta ton per tahun baru terpenuhi
oleh produksi susu dalam negeri sebesar 23 persen atau sebanyak 850 ribu
ton.
Sementara itu, 77 persen kebutuhan susu dipenuhi melalui impor dari
berbagai negara, seperti Australia, Selandia Baru dan Amerika.
Selain itu, konsumsi susu Indonesia juga masih terbilang rendah
yakni 12,1 liter per orang per tahun. Angka tersebut masih tertinggal
jauh dibanding negara berkembang lainnya, seperti Malaysia yang sudah
mengkonsumsi 36-48 liter per orang per tahun.
BKPM dan Kementerian Perindustrian pun mengapresiasi program
pembinaan dan pelatihan praktik peternakan sapi perah yang berkualitas
melalui beasiswa "Fonterra Dairy Scholarship" (FDS) untuk para peternak
lokal industri susu dan pegawai pemerintah bidang peternakan.
Ada pun beasiswa Fonterra Dairy Scholarship merupakan program
pelatihan hasil kerja sama perusahaan susu asal Selandia Baru, Fonterra
Brands Indonesia dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian
Pertanian.
Melalui program beasiswa ini, peserta nantinya akan mendapat
pembekalan pengetahuan tentang cara beternak di daerah tropis melalui
tiga fase selama tiga bulan dengan lokasi praktik di Baturaden, Selandia
Baru dan Cikole.(WDY)
BKPM Berharap Produksi Peternakan Kurangi Impor Susu
Jumat, 17 Maret 2017 7:06 WIB