Negara (Antara Bali) - Legislator di DPRD Jembrana minta, tanggul sungai yang jebol sehingga menyebabkan banjir bandang segera ditangani, sementara yang belum ada segera dibangun.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, yang menilai, penanganan terhadap tanggul sungai yang jebol masih lambat, sehingga setiap musim hujan menyebabkan banjir di pemukiman, maupun menggenangi puluhan hektare lahan pertanian.
"Kami sebenarnya sudah sering menekankan kepada instansi terkait, agar penanganan tanggul sungai menjadi prioritas, karena dampaknya cukup besar bagi masyarakat. Meskipun pembangunan tanggul sungai menjadi wewenang pusat, tapi dinas terkait harus aktif menyampaikan hal tersebut ke pusat," katanya, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya menerima laporan dari perwakilan subak (kelompok irigasi khas Bali), yang mengeluhkan, banyak lahan petani tergenang banjir sebagai dampak dari tanggul sungai yang jebol.
Menurutnya, wakil rakyat sudah beberapa kali melakukan koordinasi ke institusi terkait di pusat, namun sampai saat ini belum ditangani, sehingga perlu kebersamaan dengan dinas terkait di Kabupaten Jembrana.
"Jangan hanya kami yang aktif ke pusat, tapi dinas terkaitnya hanya santai-santai. Data tanggul yang rusak beserta analisa dampaknya, lalu laporkan ke pusat dan minta segera diperbaiki," katanya.
Ia mencontohkan jebolnya tanggul di Subak Pedukuhan Pecelengan di Desa Mendoyo Dangin Tukad, yang berdampak sangat besar terhadap pertanian, karena subak ini mengairi sekitar 145 hektare sawah.
"Saat banjir kemarin, sekitar 50 hektare sawah di subak itu terkena dampak sehingga terancam gagal panen. Kalau semua sawah di subak itu gagal panen, dampaknya akan terasa di sektor ketahanan pangan," katanya.
Jebolnya tanggul pembatas sungai dengan saluran irigasi sepanjang 50 meter di subak tersebut saat hujan lebat beberapa waktu lalu, menyebabkan air merendam sedikitnya 50 hektare sawah, dengan lima hektare diantaranya tertimbun lumpur.(GBI)
Legislator Jembrana Minta Tanggul Sungai Segera Diperbaiki
Selasa, 21 Februari 2017 18:14 WIB