"Kini narkoba dan radikalisme digunakan negara lain untuk mengancam pertahanan Indonesia. China pernah dihancurkan Inggris dengan Perang Candu," kata Faisal, dalam suatu seminar, di Jakarta, Senin.
"Sebelum bangsa kita 'dicuci otak' bangsa lain lewat informasi dan ideologi lain, kita harus 'mencuci otak' lebih dulu dengan bela negara," tuturnya.
Menurut Faisal, perang informasi dan ideologi melalui penyebaran paham dan informasi bohong sudah dilakukan sejak Perang Dunia I. Saat ini, perang militer sudah tidak banyak dilakukan beralih menjadi perang informasi dan ideologi.
Faisal mengatakan, program pembinaan kesadaran bela negara bukan untuk menyiapkan kader-kader untuk berperang menggunakan senjata, tetapi menanamkan nilai-nilai bela negara.
Nilai-nilai bela negara adalah cinta Tanah Air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai dasar negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara. (WDY)