Jakarta (Antara Bali) - Akademisi yang juga Direktur Global Sevilla
School Jakarta Robertus Budi Setiono mengatakan saat ini Indonesia
mengalami kriss lagu yang diperuntukkan khusus untuk anak.
"Berbeda dengan satu dekade lalu, saat ini nyaris tidak ada
lagu-lagu baru yang diciptakan dan diperuntukkan khusus untuk dunia
anak," ujar Budi di Jakarta, Selasa.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi anak-anak di era kini yang
banyak dicekoki dengan lagu-lagu orang dewasa. Hal itu akan berdampak
pada psikologis anak tersebut ketika dewasa, yang memiliki tingkah
kekanak-kanakan.
Kelangkaan lagu anak-anak merupakan bagian dari rendahnya minat
dunia bisnis permusikan untuk mengembangkan lagu anak. Musik seperti
halnya industri bisnis, jika tidak menguntungkan maka tidak akan
dijalankan.
Budi mengajak seluruh pemerhati dunia pendidikan untuk
mengembalikan lagu anak ke dunia pendidikan, serta jangan dimasukkan ke
jalur bisnis. Melalui lagu, bisa mendidik serta otak kanan anak sejak
dini.
"Daya imajinasinya masih murni, otak kanan harus dikembangkan sejak
dini," kata Budi sembari menyebutkan sekolahnya mengadakan konser yang
diperuntukkan untuk menghormati pencipta lagu anak Ibu Soed.
Cucu Ibu Soed, Carmanita yang juga hadir dalam acara tersebut
menyebutkan, bahwa karya lagu anak ciptaan Ibu Soed sudah mencapai lebih
dari 340 lagu. Tak hanya menciptakan lagu anak, Ibu Soed juga
menciptakan lagu kemerdekaan.
"Ibu Soed, kalau menciptakan lagu maka ia akan membayangkan menjadi anak kecil itu ketika menciptakan lagu," kata Carmanita.
Sementara itu, Pemerhati perempuan dan anak, Deisti Novanto, mengatakan
Indonesia tak hanya kekurangan lagu,. tetapi juga kekurangan film-film
anak. Deisti juga mengimbau segenap pemangku kepenting perfilman di
Indonesia dapat memberikan perhatian dalam proses kreatifnya untuk
memproduksi lebih banyak film edukatif bagi anak Indonesia.
"Perlu ada kesepakatan antara pemerintah sebagai pembuat regulasi,
para sineas dan masyarakat dalam mengembangkan industri perfilman di
Indonesia," kata Deisti yang juga Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar
itu.
Koordinator Bidang Pendidikan IIPG, Lita Azis Syamsuddin,
menjelaskan pihaknya diharapkan bisa melakukan edukasi kepada masyarakat
khususnya kepada segmen perempuan dan anak. Untuk itu, pihaknya
mengadakan acara nonton bersama film Iqra, Berpetualang Meraih Mimpi,
bersama 1.000 anak yatim.
"Melalui film yang religius dan edukatif diharapkan dapat memicu
semangat anak Indonesia dalam mewujudkan cita-cita mereka," harap Lita. (WDY)
Akademisi: Indonesia Krisis Lagu dan Film Anak
Rabu, 15 Februari 2017 12:38 WIB