Denpasar Jaring Atlet Berprestasi Wali Kota Cup

Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, akan menjaring bibit atlet berprestasi dari 34 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang Wali Kota Cup di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Jumat.

"Upaya ini kita lakukan untuk mencetak atlet muda berprestasi di masing-masing cabang olahraga yang ada di Denpasar secara berkelanjutan," kata Wali Kota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra usai membuka acara tersebut di Denpasar.

Ia mengatakan atlet yang berhasil menjuarai ajang ini di masing-masing cabang olahraga, maka akan dipersiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali September 2017 dan kegiatan tingkat nasional.

"Ajang ini khusus untuk atlet yang ada di Denpasar dan kita tidak membuka atlet lain dari luar kota," ujarnya

Rai D. Mantra mengharapkan, atlet yang mewakili Kota Denpasar di ajang Porprov Bali mampu memberikan medali emas dalam ajang itu. "Untuk target, kalau bisa harus juara umum dengan tetap menjunjung nilai-nilai sportifitas," katanya.

Sementara itu, Ketua KONI Denpasar I.B. Toni Astawa mengatakan ajang Wali Kota Cup ini bertujuan untuk mencari atlet muda berprestasi yang ada di Denpasar, untuk dapat membela di ajang Porprov Bali.

"Dari 37 cabang olahraga yang ada, kita hanya mempertandingkan 34 cabang olahraga. Tiga cabang olahraga yang tidak kita pertandingkan yakni taekwondo, balap motor dan tinju," ujar Toni.

Ia mengatakan, cabang olahraga tinju dan balap motor tidak dipertandingkan dalam Wali Kota Cup ini karena keterbatasan klub, biaya operasional balap motor cukup tinggi dan minimnya atlet didua cabang olahraga itu di Denpasar, sehingga tidak dapat diikutkan dalam ajang ini.

"Kita sudah anggarkan dana Rp30 juta per masing-masing cabang olahraga yang turun dalam ajang ini yang natinya uang tersebut dapat dipergunakan untuk pembinaan atlet maupun uji coba (try in) dengan daerah lainnya jelang Porprov Bali," ujarnya.

Namun, anggaran dana Rp30 juta ini belum diberikan KONI Denpasar, karena dana ini harus benar-benar digunakan sesuai harapan dan tidak menjadi temua BPK Bali. (WDY)