Nusa Dua (Antara Bali) - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menjajaki perluasan pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur di Provinsi Bali, utamanya penunjang pariwisata, karena potensi ekonomi daerah setempat yang cukup besar ditopang sektor tersebut.

"Kalau melihat Bali dengan kekhususannya pasti sektor yang ditunjang pariwisata seperti rumah sakit, jalan, irigasi dan air," kata Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini di sela-sela forum internasional terkait pembangunan ekonomi yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Perusahaan BUMN itu telah melakukan komunikasi untuk penjajakan kerja sama pembiayaan dengan pemerintah daerah setempat seperti Kabupaten Badung untuk pembangunan jalan.

Untuk besaran alokasi pembiayaan itu, Emma menjelaskan menyesuaikan dengan kapasitas keuangan daerah.

"Baru Kabupaten Badung yang mengusulkan jalan dan Badung kapasitas fiskalnya itu bagus," katanya.

Selain jalan, Emma mengungkapkan pihaknya berminat untuk pembangunan infrastruktur bandara di Bali Utara dan tol Bali Selatan-Bali Utara, meskipun dua proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan.

Meski demikian, untuk pembangunan proyek bandara merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, kecuali pemerintah daerah setempat mendapatkan delegasi khusus dari pemerintah pusat sehingga daerah dapat menentukan sendiri sumber pembiayaan.

Per Oktober 2016, PT SMI telah melakukan penandatanganan perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk proyek pengembangan RSUD dengan nilai Rp150 miliar.

Kabupaten Tabanan juga sudah dalam proses administrasi atau tahap "offering letter" untuk pengembangan RSUD dengan nilai Rp201 miliar.

Pengembangan infrastruktur sosial di Kabupaten Karangasem yang sudah terealisasi melalui pembiayaan (pinjaman daerah) yakni RSUD Karangasem dengan penambahan kapasitas tempat tidur dari 100 menjadi 200 unit dengan pendapatan sebelumnya Rp15 miliar menjadi Rp52 miliar.

Selain itu di Karangasem juga telah direalisasikan proyek pasar sehingga mampu menammpung 2.000 pedagang dari kapasitas semula sebanyak 300 pedagang dengan pendapatan yang dicatatkan mencapai sekitar Rp1,2 miliar dari semula Rp800 juta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016