Nusa Dua (Antara Bali) - PT Sarana Multi Infrastruktur mencatat total ekuitas hingga Oktober 2016 telah mencapai Rp26,59 triliun atau merupakan kontribusi yang positif untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Dengan tambahan PMN, total ekuitas ini bisa bertambah hingga Rp30,7 triliun, sehingga bisa membawa SMI setara dengan bank buku 4," kata Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja SMI Agresius R Kadiaman dalam pemaparan di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Agresius memaparkan kontribusi positif lainnya terlihat dari pendapatan usaha yang telah mencapai Rp1,76 triliun, laba bersih sebesar Rp1,13 triliun dan total aset sebanyak Rp34,28 triliun.
Selain itu, PT SMI memperlihatkan kinerja positif dengan manajemen risiko baik melalui pencatatan total komitmen pembiayaan hingga Rp39,51 triliun serta outstanding pembiayaan mencapai Rp21,91 triliun.
Total nilai proyek yang telah mendapatkan pendanaan dari PT SMI mencapai Rp175,07 triliun, dengan nilai "multiplier effect" dari pembiayaan tersebut mencapai 4,4 kali.
Sejalan dengan mandat baru seusai pengalihan aset dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) kepada PT SMI, perseroan juga mengembangkan pembiayaan kepada daerah yang tercatat mencapai 20 pemerintah daerah.
Total komitmen yang telah diberikan kepada pemerintah daerah tersebut adalah Rp2,44 triliun dengan outstanding mencapai Rp1,15 triliun.
Tiga pemerintah daerah yang melakukan kesepakatan dengan PT SMI sepanjang 2016 adalah Kabupaten Konawe untuk rumah sakit daerah sebesar Rp231,9 miliar, Kabupaten Gianyar untuk rumah sakit daerah sebesar Rp150 miliar dan Kabupaten Kolaka Utara untuk jalan senilai Rp4,25 miliar.
Sedangkan untuk pilar bisnis pengembangan proyek, PT SMI juga berperan dalam penyiapan proyek KPBU yang bersinergi dengan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama seperti Palapa Ring, SPAM Umbulan maupun SPAM Lampung.
Untuk 2017, PT SMI menargetkan total komitmen untuk pendanaan infrastruktur mencapai Rp63,6 triliun atau mengalami kenaikan 35 persen dibandingkan pencapaian prognosa 2016 yaitu sebesar Rp46,8 triliun.
Total komitmen itu mencakup pembiayaan komersial Rp49,7 triliun, pembiayaan pemerintah daerah Rp6,2 triliun, pembiayaan PT PLN eks PIP Rp7,5 triliun dan pembiayaan berkelanjutan Rp200 miliar.
"Pembiayaan berkelanjutan merupakan fungsi baru yang akan dijalankan perseroan di tahun 2017," kata Agresius.
Dari total komitmen tersebut, outstanding yang diharapkan mencapai Rp36,5 triliun dengan rincian untuk pembiayaan komersial Rp27,9 triliun, pembiayaan pemerintah daerah Rp1,8 triliun, pembiayaan PT PLN eks PIP Rp6,8 triliun dan pembiayaan berkelanjutan Rp106 miliar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dengan tambahan PMN, total ekuitas ini bisa bertambah hingga Rp30,7 triliun, sehingga bisa membawa SMI setara dengan bank buku 4," kata Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja SMI Agresius R Kadiaman dalam pemaparan di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Agresius memaparkan kontribusi positif lainnya terlihat dari pendapatan usaha yang telah mencapai Rp1,76 triliun, laba bersih sebesar Rp1,13 triliun dan total aset sebanyak Rp34,28 triliun.
Selain itu, PT SMI memperlihatkan kinerja positif dengan manajemen risiko baik melalui pencatatan total komitmen pembiayaan hingga Rp39,51 triliun serta outstanding pembiayaan mencapai Rp21,91 triliun.
Total nilai proyek yang telah mendapatkan pendanaan dari PT SMI mencapai Rp175,07 triliun, dengan nilai "multiplier effect" dari pembiayaan tersebut mencapai 4,4 kali.
Sejalan dengan mandat baru seusai pengalihan aset dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) kepada PT SMI, perseroan juga mengembangkan pembiayaan kepada daerah yang tercatat mencapai 20 pemerintah daerah.
Total komitmen yang telah diberikan kepada pemerintah daerah tersebut adalah Rp2,44 triliun dengan outstanding mencapai Rp1,15 triliun.
Tiga pemerintah daerah yang melakukan kesepakatan dengan PT SMI sepanjang 2016 adalah Kabupaten Konawe untuk rumah sakit daerah sebesar Rp231,9 miliar, Kabupaten Gianyar untuk rumah sakit daerah sebesar Rp150 miliar dan Kabupaten Kolaka Utara untuk jalan senilai Rp4,25 miliar.
Sedangkan untuk pilar bisnis pengembangan proyek, PT SMI juga berperan dalam penyiapan proyek KPBU yang bersinergi dengan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama seperti Palapa Ring, SPAM Umbulan maupun SPAM Lampung.
Untuk 2017, PT SMI menargetkan total komitmen untuk pendanaan infrastruktur mencapai Rp63,6 triliun atau mengalami kenaikan 35 persen dibandingkan pencapaian prognosa 2016 yaitu sebesar Rp46,8 triliun.
Total komitmen itu mencakup pembiayaan komersial Rp49,7 triliun, pembiayaan pemerintah daerah Rp6,2 triliun, pembiayaan PT PLN eks PIP Rp7,5 triliun dan pembiayaan berkelanjutan Rp200 miliar.
"Pembiayaan berkelanjutan merupakan fungsi baru yang akan dijalankan perseroan di tahun 2017," kata Agresius.
Dari total komitmen tersebut, outstanding yang diharapkan mencapai Rp36,5 triliun dengan rincian untuk pembiayaan komersial Rp27,9 triliun, pembiayaan pemerintah daerah Rp1,8 triliun, pembiayaan PT PLN eks PIP Rp6,8 triliun dan pembiayaan berkelanjutan Rp106 miliar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016