Singaraja (Antara Bali) - Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali menyatakan, Festival Nyastra pada 11 Desember 2016 direncanakan diikuti 10.002 peserta berusia 6-12 tahun secara serentak di kabupaten dan kota Pulau Dewata.



Festival Nyastra (Menulis Aksara Bali) diadakan serentak di sembilan kabupaten kota di Bali sebagai ajang pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Bali di kalangan usia dini, kata Ketua Panitia Festival Nyastra, Ida Bagus Gede Paramitha, Kamis.



Ppihaknya terus mengampanyekan pelestarian, penyelamatan, dan penggenerasian aksara Bali selama enam bulan terakhir ini terutama ke generasi muda.



Khusus mengenai Festival Nyastra, merupakan bukti bahwa kelompok-kelompok belajar yang didirikan Penyuluh Bahasa Bali telah berhasil menjaring generasi baru Bahasa Bali.



Para peserta dari Festival Nyastra adalah anak-anak usia 6-12 tahun yang merupakan peserta didik kelompok belajar atau siapa pun anak-anak yang berminat.



Ia menambahkan, berdasarkan laporan terakhir dari masing-masing ketua panitia di kabupaten/kota, jumlah peserta 10.002 orang dengan rincian Kota Denpasar 689, Kabupaten Gianyar 560, Kabupaten Buleleng 1310, Kabupaten Tabanan 635, Kabupten Gianyar 560, Kabupaten Badung 1.220, Kabupaten Karangasem 480, Kabupaten Klungkung 1.013, dan Kabuapten Jembrana 450 orang.



Menurut dia, yang menarik pula adalah ada pendaftar non-Hindu yang sebarannya hampir merata di setiap kabupaten/kota.



Ini menandakan bahwa pelestarian aksara Bali bukan hanya untuk kalangan Hindu, melainkan bagi semua masyarakat Pulau Dewata, katanya.



"Rencannya secara simbolis pembukaan Festival Nyastra Seluruh Bali akan dibuka secara resmi oleh Gubernur di Buleleng mengingat jumlah pesertanya terbanyak di Buleleng," paparnya.



Pendanaan Festival Nyastra ini didapatkan dari para sponsor dan donatur.



"Kami berusaha tidak membebani Dinas Kebudayaan Provinsi Bali," tutur Ida Bagus Gede Paramitha. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016