Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menyiapkan langkah restrukturisasi dalam pelunasan kredit nasabah untuk menekan angka kredit bermasalah (NPL) guna mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Kami akan melihat kembali profil dan prospek usaha nasabah. Jika kami melihat usahanya menurun begitu juga dengan kemampuan membayar, maka kami memberikan relaksasi seperti perpanjangan waktu kredit," kata Direktur Operasional BPD Bali, I Gusti Ngurah Agustana D Mendala di Denpasar, Jumat.
Untuk itu pihaknya optimistis hingga akhit tahun 2016, kredit bermasalah di bank daerah itu bisa ditekan hingga 1,5 persen. Sedangkan angka NPL hingga saat ini mencapai dua persen.
Proses restrukturasi tersebut akan dilakukan oleh aset manajemen unit disamping divisi kredit dan bagian kredit di kantor cabang.
Meski sebagian kalangan menilai situasi perekonomian baik nasional maupun global dinilai melambat namun kinerja pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga di bank itu menunjukkan arah positif.
Realisasi kredit hingga September 2016 mencapai Rp15,4 triliun atau melonjak 10 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2015 yang mencapai Rp14 triliun.
"Sedangkan jika dibandingkan posisi Desember 2015 hingga September 2016 ada kenaikan 6,6 persen atau `year to date`(YTD)," imbuhnya.
Sementara itu untuk dana pihak ketiga hingga Agustus 2016 mencapai Rp16,8 triliun naik jika dibandingkan periode sama tahun 2015 yang mencapai Rp16,4 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami akan melihat kembali profil dan prospek usaha nasabah. Jika kami melihat usahanya menurun begitu juga dengan kemampuan membayar, maka kami memberikan relaksasi seperti perpanjangan waktu kredit," kata Direktur Operasional BPD Bali, I Gusti Ngurah Agustana D Mendala di Denpasar, Jumat.
Untuk itu pihaknya optimistis hingga akhit tahun 2016, kredit bermasalah di bank daerah itu bisa ditekan hingga 1,5 persen. Sedangkan angka NPL hingga saat ini mencapai dua persen.
Proses restrukturasi tersebut akan dilakukan oleh aset manajemen unit disamping divisi kredit dan bagian kredit di kantor cabang.
Meski sebagian kalangan menilai situasi perekonomian baik nasional maupun global dinilai melambat namun kinerja pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga di bank itu menunjukkan arah positif.
Realisasi kredit hingga September 2016 mencapai Rp15,4 triliun atau melonjak 10 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2015 yang mencapai Rp14 triliun.
"Sedangkan jika dibandingkan posisi Desember 2015 hingga September 2016 ada kenaikan 6,6 persen atau `year to date`(YTD)," imbuhnya.
Sementara itu untuk dana pihak ketiga hingga Agustus 2016 mencapai Rp16,8 triliun naik jika dibandingkan periode sama tahun 2015 yang mencapai Rp16,4 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016