Denpasar (Antara Bali) - Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengimbau masyarakat setempat tidak ikut melakukan demonstrasi ke Jakarta dan hendaknya tetap bersikap tenang.
"Negara kita adalah negara hukum, mari kita percayakan pada penegak hukum untuk menyelesaikan masalah hukum yang muncul," kata Adi Wiryatama ketika menutup Sidang Paripurna Penetapan APBD Bali 2017 di Denpasar, Rabu.
Politikus dari PDI Perjuangan itu j7ga mengharapkan masyarakat di Jakarta tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI.
"NKRI ini sangat mahal harganya karena ditebus dengan darah, jiwa, dan raga oleh para pendahulu kita," ucap Adi Wiryatama.
Pandangan senada disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang mengharapkan agar masyarakat benar-benar menghargai keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Semuanya harus saling memahami posisi dan kedudukan masing-masing sehingga tidak terjadi konflik dan tidak perlu ikut-ikutan panas," ujarnya.
Apalagi, kata Pastika, Bali adalah tujuan utama pariwisata. "Kita juga hidup dari keamanan, kedamaian, oleh karena itu harus betul-betul kita jaga," ucapnya.
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto pada Selasa (22/11) juga mengajak umat Muslim di Pulau Dewata untuk tidak ikut dalam aksi demo yang akan berlangsung di Ibu Kota Jakarta pada 25 November dan 2 Desember 2016.
Kapolda Bali mengumpulkan para tokoh Islam di Bali guna meminta masukan dan saran untuk menciptakan situasi keamanan dalam negeri, khususnya Bali.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan NKRI dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang. Proses hukumnya (Ahok-red) masih berjalan, buat apa berdemo ke Jakarta," ujar Sugeng Priyanto. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Negara kita adalah negara hukum, mari kita percayakan pada penegak hukum untuk menyelesaikan masalah hukum yang muncul," kata Adi Wiryatama ketika menutup Sidang Paripurna Penetapan APBD Bali 2017 di Denpasar, Rabu.
Politikus dari PDI Perjuangan itu j7ga mengharapkan masyarakat di Jakarta tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI.
"NKRI ini sangat mahal harganya karena ditebus dengan darah, jiwa, dan raga oleh para pendahulu kita," ucap Adi Wiryatama.
Pandangan senada disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang mengharapkan agar masyarakat benar-benar menghargai keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Semuanya harus saling memahami posisi dan kedudukan masing-masing sehingga tidak terjadi konflik dan tidak perlu ikut-ikutan panas," ujarnya.
Apalagi, kata Pastika, Bali adalah tujuan utama pariwisata. "Kita juga hidup dari keamanan, kedamaian, oleh karena itu harus betul-betul kita jaga," ucapnya.
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto pada Selasa (22/11) juga mengajak umat Muslim di Pulau Dewata untuk tidak ikut dalam aksi demo yang akan berlangsung di Ibu Kota Jakarta pada 25 November dan 2 Desember 2016.
Kapolda Bali mengumpulkan para tokoh Islam di Bali guna meminta masukan dan saran untuk menciptakan situasi keamanan dalam negeri, khususnya Bali.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan NKRI dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang. Proses hukumnya (Ahok-red) masih berjalan, buat apa berdemo ke Jakarta," ujar Sugeng Priyanto. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016