Denpasar (Antara Bali) - Warga Muslim di Bali yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Banyuwangi (Ikawangi) Dewata menggelar acara "endog-endogan" atau arak-arakan membawa keliling telur hias di Denpasar, Minggu.

Telur atau "endog" (Bahasa Jawa) yang dihias warna warni itu diarak berkeliling menggunakan delman dengan rute Jalan Pulau Yoni, Pulau Bungin, lalu ke Jalan Pulau Saelu, Jalan Raya Sesetan dan berakhir di Lapangan Pegog.
    
Arak-arakan itu diiringi musik rebana yang bersautan. Dalam satu delman terdapat dua pohon pisang yang digantungi telur. Masing-masing pohon berisi 50 hingga 60 telur hias.
    
Jupri, salah seorang anggota Ikawangi Dewata menjelaskan bahwa "endog-endogan" itu merupakan tradisi yang biasanya dilaksanakan di 21 kecamatan di Banyuwangi.
    
Tradisi tersebut kemudian masih dilestarikan oleh warga Muslim asal Banyuwangi di Bali yang merupakan wilayah dengan warganya mayoritas beragama Hindu.
    
Dengan masih lestarinya tradisi itu, katanya, menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama di Pulau Dewata ini sangat baik karena adanya saling toleransi antarpemeluk agama, suku dan budaya.
    
Ikawangi Dewata, kata Jupri, baru berusia satu tahun. Organisasi tersebut didirikan untuk membangun keguyuban warga asal kabupaten tetangga Pulau Bali itu.
    
Organisasi itu bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan juga diisi dengan kegiatan sosial, seperti menyantuni anak yatim, memberikan pelayanan kesehatan gratis dan donor darah. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011