Surakarta (Antara Bali) - Presiden Joko widodo melakukan kunjungan kerja ke Papua untuk meresmikan infrastruktur kelistrikan Papua dan Papua Barat, Senin.

Presiden dan rombongan berangkat ke Papua melalui Bandara Adi Sumarmo Surakarta menuju Bandara Sentani Jayapura dengan pesawat kepresidenan hari Senin pukul 07.30 WIB.

Keenam infrastruktur kelistrikan tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem - Waena - Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena - Sentani 20 Mega Volt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.

Dengan diresmikannya enam infrastruktur kelistrikan Papua dan Papua Barat tentunya akan mengurangi masalah kurangnya pasokan listrik di kedua provinsi tersebut.

Masalah listrik adalah masalah yang dihadapi semua provinsi di Indonesia karena saat Presiden berkunjung ke suatu daerah, masalah pertama yang disampaikan warga adalah kondisi byarpet.

Krisis listrik ini terjadi karena adanya keterlambatan dalam membangun pembangkit listrik. Secara bertahap, pemerintah terus berusaha mengatasi masalah krisis listrik dengan membangun pembangkit listrik yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia.

Sebelum meresmikan enam infrastruktur kelistrikan, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan mengawali kegiatannya di Papua dengan mengunjungi sebuah sekolah dasar yang berada di Kabupaten Jayapura untuk menghadiri acara Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Di sini Presiden akan menyerahkan makanan tambahan kepada ibu hamil, anak di bawah lima tahun dan anak sekolah.

Dalam beberapa kali kunjungan ke daerah, PMT menjadi bagian dari agenda kunjungan kerja Presiden karena dalam pandangan Presiden PMT sangat penting untuk investasi anak-anak Indonesia.

"Akan terus kita lakukan dalam minggu-minggu ini dan minggu-minggu depan. Karena ini penting untuk investasi masa depan anak anak kita," kata Presiden di Serang Banten pada September lalu.

"Untuk ibu-ibu hamil, kita enggak mau ada gizi buruk, untuk anak-anak balita, kita juga enggak mau ada gizi buruk. Yang ketiga untuk anak-anak sekolah terutama di SD ini akan kita beri makanan tambahan dan akan terus kita gaungkan betapa pentingnya sumber protein bagi anak anak kita. Ini akan terus kita lakukan," ucap Presiden saat itu.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan ke Papua, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI  Hadi Tjahjanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Joko Susilo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016