Singaraja (Antara Bali) - Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Buleleng, Bali, mengimbau pengurus desa dinas dan adat di wilayah itu intensif berkoordinasi dalam melaksanakan program pelestarian adat dan budaya.
Ketua MMPD Buleleng, Dewa Budarsa di Singaraja, Sabtu, mengatakan, koordinasi penting dilakukan mengingat antara desa dinas dan adat sering terjadi kesalahpahaman terkait kewenangan di desa.
"Jangan sampai karena kurang komunikasi menyebabkan pelayanan umat terganggu di tingkat bawah," kata dia.
Budarsa menambahkan, pihaknya berharap pencairan dana desa pakraman bantuan keuangan khusus (BKK) yang selama ini melalui desa dinas dapat dikomunikasikan dengan baik.
"Desa dinas jangan sampai mempersulit dan juga desa pun harus memahami jika pencairan anggaran itu mesti melalui regulasi yang benar," paparnya.
Sementara itu, terkait pelaksanaan pembinaan di tingkat desa pakraman, dirinya mengimbau harus diutamakan program yang menyasar generasi muda di desa.
Hal itu menurutnya sangat penting terlebih lagi, dana BKK sudah ditentukan yakni Rp200 juta untuk desa pakraman.
"Mesti banyak menyentuh generasi muda karena mereka yang nanti melanjutkan program pelestarian budaya Bali. Harus kita dorong terus menerus dan berkesinambungan," harapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua MMPD Buleleng, Dewa Budarsa di Singaraja, Sabtu, mengatakan, koordinasi penting dilakukan mengingat antara desa dinas dan adat sering terjadi kesalahpahaman terkait kewenangan di desa.
"Jangan sampai karena kurang komunikasi menyebabkan pelayanan umat terganggu di tingkat bawah," kata dia.
Budarsa menambahkan, pihaknya berharap pencairan dana desa pakraman bantuan keuangan khusus (BKK) yang selama ini melalui desa dinas dapat dikomunikasikan dengan baik.
"Desa dinas jangan sampai mempersulit dan juga desa pun harus memahami jika pencairan anggaran itu mesti melalui regulasi yang benar," paparnya.
Sementara itu, terkait pelaksanaan pembinaan di tingkat desa pakraman, dirinya mengimbau harus diutamakan program yang menyasar generasi muda di desa.
Hal itu menurutnya sangat penting terlebih lagi, dana BKK sudah ditentukan yakni Rp200 juta untuk desa pakraman.
"Mesti banyak menyentuh generasi muda karena mereka yang nanti melanjutkan program pelestarian budaya Bali. Harus kita dorong terus menerus dan berkesinambungan," harapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016