Badung (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengirimkan bantuan untuk I Wayan Retag (75), warga kurang mampu asal Desa Jagapati, Kabupaten Badung yang menderita stroke.

"Bapak Gubernur menitipkan sejumlah uang pada kami untuk membantu meringankan beban Pekak (kakek) Retag dan keluarganya yang juga mengalami sakit," kata Kepala Bagian Publikasi Biro Humas Provinsi Bali Adi Mastika di sela-sela menyerahkan bantuan tersebut, di Badung, Senin.

Didampingi Kepala Urusan (Kaur) Kesejahteraan Desa Jagapati I Gusti Nyoman Sudiarta, tim humas langsung mengunjungi Retag yang menderita sakit stroke.

Penderitaan Retag bertambah dengan kondisi sang istri Made Gebrog (70) yang tengah mengalami kebutaan akibat kencing manis yang dideritanya hampir 25 tahun sehingga membuatnya hanya bisa terbaring di kamar.

Untuk makan sehari-hari, pasangan suami-istri ini hanya bisa mengandalkan sang anak Ni Made Sariani dan menantunya I Wayan Sukarena. Kondisi Retag dan Gebrog yang tengah mengalami sakit tersebut membuat Sukarena tidak bisa bekerja terlalu jauh mengingat saat ini dirinya harus mengurus Retag dan Gebrog bersama sang istri.

Tak berhenti sampai di situ, beban hidupnya pun bertambah karena kedua anaknya mengalami sakit. Anak pertamanya mengalami epilepsi dan anak keduanya menderita sakit asam lambung.

"Kedua mertua saya sakit sehingga semua aktivitasnya berlangsung di dalam kamar. Jadinya saya bersama istri tidak bisa bekerja terlalu jauh, karena harus mengurusnya," ujar Sukarena yang dalam kesempatan tersebut menuturkan jika selama ini untuk berobat mengandalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Selain memberikan bantuan untuk Retag, Gubernur Pastika juga memberikan bantuan kepada Nengah Jadra (45) warga miskin asal Banjar Dinas Keladian, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem yang terkena stroke.

Tim humas dalam kesempatan tersebut didampingi Perbekel Desa Pempatan I Ketut Semara Jaya. Jadra menderita stroke sudah sejak lama, berawal dari sering jatuh yang mengakibatkan kaki dan tangannya keram (kesemutan) dan tidak bisa digerakkan.

"Sudah sempat dirawat di RSUP Sanglah selama dua bulan namun tidak ada perubahan. Dulu saya bekerja sebagai buruh serabutan, tapi kini sudah tidak bisa bekerja lagi karena sakit," ujar Jadra yang juga menceritakan sejak terkena stroke dirinya ditinggal oleh sang istrinya untuk menikah lagi.

Kini Jadra yang terbaring lemas di atas tempat tidur tinggal bersama dua anaknya yakni, Ketut Suarini (12) yang rela harus berhenti sekolah demi mengurus orangtuanya yang sakit dan Wayan Arta (7) anak bungsu masih duduk di bangku SD sedangkan anak pertamanya Nyoman Kariawan (24) telah menikah dan tinggal di rumah mertuanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016