Kuta (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan melalui forum Pertemuan Direktur Jenderal Imigrasi ASEAN dapat memberdayakan semua intelijen keimigrasian dan menyinergikan berbagai kegiatan lintas sektor pemerintahan.

"Hingga pada akhirnya kita akan memiliki polisi imigrasi yang sangat optimal di dunia," kata Gubernur Pastika saat menyampaikan sambutan pada Pertemuan Direktur Jenderal Imigrasi ASEAN 2016 di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.

Mantan Kapolda Bali itu sangat berharap melalui forum tersebut juga dapat meningkatkan koordinasi antara institusi keimigrasian di ASEAN demi terciptanya keamanan, ketertiban dan situasi damai di ASEAN dan dunia pada umumnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pastika untuk kesekian kalinya juga menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya Bali sebagai tuan rumah forum yang bertaraf internasional.

Mengenai pengalaman Bali sebagai tuan rumah, dia menjamin secara penuh keamanan pulau yang juga mendapatkan julukan sebagai Pulau Dewata, Pulau Surga, Pulau Demokrasi dan Pulau Cinta ini.

Sementara itu, Dirjen Imigrasi Kemenhumkam, Ronny F Sompie mengatakan bahwa Indonesia terpilih sebagai tuan rumah atas kesepakatan negara anggota pada forum yang sama tahun lalu di Kamboja. Sedangkan untuk forum berikutnya tahun depan akan mengambil tempat di Laos.

Menurut dia, pertemuan ini dihadiri oleh 10 delegasi direktur jenderal imigrasi dari 10 negara ASEAN serta juga menghadirkan perwakilan dari sekretariat organisasi ASEAN itu sendiri.

Forum ini akan berlangsung selama empat hari, 20-23 September 2016 dan membahas dua isu penting yaitu, kerja sama regional pencegahan terjadinya kejahatan militan teroris asing atau Foreign Terrorist Fighter (FTF) dan kerja sama regional pendeteksian dini imigran ilegal yang terkait dengan kejahatan transnasional.

"Saya harap forum ini dapat merumuskan suatu kerja sama dalam rangka mencegah maraknya permasalahan FTF," ujar Ronny. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016