Negara (Antara Bali) - Pengelola Hotel Jimbarwana milik Pemkab Jembrana mengeluh sulit mendapatkan tamu, karena beberapa fasilitas hotel tersebut rusak.

Kesulitan tersebut disampaikan Agus Rianta selaku pengelola hotel di bilangan Jalan Udayana, Kota Negara tersebut kepada Komisi B DPRD Jembrana yang datang ke lokasi, Selasa.

"Beberapa tamu ada yang membatalkan niatnya menginap disini setelah tahu fasilitasnya tidak memadai. Padahal sudah masuk ke dalam kamar," katanya.

Ia mengatakan, hotel yang dulunya megah dan termasuk memiliki fasilitas lengkap untuk ukuran Kabupaten Jembrana tersebut, kini cenderung hanya menjadi alternatif bagi tamu.

Menurutnya, saat hotel lain penuh seperti pada bulan Agustus dimana ada Festival Jembrana, baru tingkat hunian hotel yang ia kelola naik hingga 50 persen.

"Hotel-hotel yang lain mungkin juga penuh tamunya. Kalau cuma jadi alternatif, sulit bagi kami untuk berkembang," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dengan kontrak Rp500 juta setiap tahun antara Pemkab Jembrana dengan Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB), dibandingkan dengan tingkat hunian, pihaknya pesimis bisa mencapai target penghasilan.

Menurutnya, untuk menarik tamu, pengelola sudah melakukan promosi serta berusaha memberikan pelayanan yang baik, termasuk memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil.

Ketua Komisi B Nyoman S Kusumayasa setelah keliling di hotel tersebut mengakui, beberapa fasilitas utama seperti pendingin ruangan, lift hingga kolam renang mengalami kerusakan cukup parah.

"Gimana tamu mau menginap kalau ac nya tidak bisa digunakan. Lift juga rusak, serta kolam renang tidak ada filternya," katanya.

Terkait kerusakan tersebut, ia berjanji, akan melakukan rapat kerja dengan Bagian Perlengkapan selaku pemegang aset Pemkab Jembrana serta pihak pengelola hotel.

Menurutnya, Hotel Jimbarwana juga membawa citra Pemkab, sehingga kalau fasilitasnya rusak dan seadanya, pihaknya ikut merasa malu.

"Kami akan minta perbaikan fasilitas hotel ini masuk dalam APBD Perubahan 2016. Hampir semua fasilitas tidak layak pakai, termasuk karpetnya," katanya.

Hotel Jimbarwana mengenakan tarif Rp350 ribu untuk kamar, Rp700 ribu untuk villa dan Rp1 juta untuk presiden suite.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016