Singaraja (Antara Bali) - Perisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng, Bali, terus mengintensifkan komunikasi antarlembaga Hindu untuk mengantisipasi berbagai permasalahan keumatan yang terjadi di wilayah itu.

"Komunikasi sangat penting dan kami berharap semua masalah dapat diselesaikan dengan jalan komunikasi," kata Ketua PHDI Buleleng, Dewa Nyoman Suardana di Singaraja, Bali, Senin.

Ia mengatakan, lembaga umat di Buleleng memiliki peran signifikan dalam memberikan pemahaman dan penyuluhan kebawah, terlebih lagi banyak kalangan umat Hindu memiliki pandangan dan persepsi berbeda utamanya terkait kegiatan ritual (upacara).

Suardana juga menambahkan, akibat perbedaan pendapat tersebut mengakibatkan sering terjadi pergesekan antarumat utamanya di desa mengakibatkan suasana kurang kondusif.

"Seperti contoh sederhana pelaksanaan ngaben dimana di satu daerah dengan daerah lain di Buleleng memiliki perbedaan dalam hal pelaksanaan. Ada juga masalah mengubur dan membakar jenazah dimana satu wilayah dengan yang lain masih banyak berbeda persepsi," katanya sembari mengungkapkan hal tersebut semestinya dikomunikasikan dan didiskusikan untuk dicarikan penyelesaian.

Untuk itu, kata dia, pihaknya telah membentuk forum komunikasi (Forkom) Antar Lembaga Umat Hindu (Aluh) untuk memudahkan komunikasi berbagai permasalahan keumatan yang ada.

Keberadaan Forkom juga diharapkan dapat mendorong penguatan pemahaman masyarakat terhadap beberapa hal yang dianggap rancu dalam pelaksaan kehidupan beragama utamanya dalam hal upacara.

"Jangan sampai ada beberapa hal yang menjadi pro dan kontra di masyarakat mengenai kehidupan beragama terus bergejolak dan membuat masyarakat kita bingung. Lewat forum inilah semuanya akan dikomunikasikan," papar dia.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016