Denpasar (Antara Bali) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Denpasar memperingati Hari Radio Nasional ke-71 dengan turut menyalakan obor tri prasetya yang dilakukan secara serentak di seluruh Tanah Air dipandu RRI Jakarta.
Kepala Stasiun (Kepsta) RRI Denpasar I Made Ardika di Denpasar, Minggu, mengatakan, perayaan hari radio ini sebagai wujud mengenang sejarah awal munculnya media penyiaran di Indonesia.
"RRI yang mengemban tugas negara memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan sehat, kontrol sosial serta pelestarian budaya bangasa dalam bingkai NKRI ini ingin membangun citra positif negara di dunia internasional," ujar Ardika dalam sambutannya.
Selai itu, RRI juga memiliki pandangan ke depan untuk menjadi media yang membagun karakter bangsa sesuai dengan rujukan visi RRI. "Kami ingin mewujudkan RRI sebagai lembaga penyiaran publik terpercaya dan mendunia," ujarnya.
Dalam memperingati hari radio ini, lanjut dia, juga diisi dengan kegiatan apel bendera yang melibatkan Paskibraka dari SMPN3 Denpasar yang berlangsung pada Pukul 09.30 Wita.
Selain itu, RRI akan terus memberikan layanan informasi serta menyerap, mengakomodasi aspirasi publik atau masyarakat dalam perencanaan program, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, sehingga menyajikan siaran yang inovatif, kreatif dan media penyeimbang maupun pemersatu NKRI.
Hal senada diungkapkan Ni Wayan Karti selaku Ketua Panitia Acara Hari Radio Nasional di Denpasar, yang mengatakan bahwa Hari Radio Nasional ke-71 sebagai momentum melakukan introspeksi diri terhadap program kegiatan yang dilakukan RRI Denpasar.
"Kegiatan ini juga dapat dijadikan suatu pengikatan jalinan kekeluargaan antara angkasawan dan angkasawati RRI maupun terhadap pendengarnya," ujar Wayan Karti.
Dengan adanya rasa kebersamaan tersebut, kata dia, diyakini para angkasawan dan angkasawati dapat menyajikan program siaran sesuai kebutuhan masyarakat yang bermuara pada peningkatan produktivitas kinerja.
Peringatan Hari Radio Nasional ke-71 ini mengambil tema "padamu negeri jiwa raga kami", RRI ingin mengabdi kepada negara serta tetap mengedepankan independensi dan netralisasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Stasiun (Kepsta) RRI Denpasar I Made Ardika di Denpasar, Minggu, mengatakan, perayaan hari radio ini sebagai wujud mengenang sejarah awal munculnya media penyiaran di Indonesia.
"RRI yang mengemban tugas negara memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan sehat, kontrol sosial serta pelestarian budaya bangasa dalam bingkai NKRI ini ingin membangun citra positif negara di dunia internasional," ujar Ardika dalam sambutannya.
Selai itu, RRI juga memiliki pandangan ke depan untuk menjadi media yang membagun karakter bangsa sesuai dengan rujukan visi RRI. "Kami ingin mewujudkan RRI sebagai lembaga penyiaran publik terpercaya dan mendunia," ujarnya.
Dalam memperingati hari radio ini, lanjut dia, juga diisi dengan kegiatan apel bendera yang melibatkan Paskibraka dari SMPN3 Denpasar yang berlangsung pada Pukul 09.30 Wita.
Selain itu, RRI akan terus memberikan layanan informasi serta menyerap, mengakomodasi aspirasi publik atau masyarakat dalam perencanaan program, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, sehingga menyajikan siaran yang inovatif, kreatif dan media penyeimbang maupun pemersatu NKRI.
Hal senada diungkapkan Ni Wayan Karti selaku Ketua Panitia Acara Hari Radio Nasional di Denpasar, yang mengatakan bahwa Hari Radio Nasional ke-71 sebagai momentum melakukan introspeksi diri terhadap program kegiatan yang dilakukan RRI Denpasar.
"Kegiatan ini juga dapat dijadikan suatu pengikatan jalinan kekeluargaan antara angkasawan dan angkasawati RRI maupun terhadap pendengarnya," ujar Wayan Karti.
Dengan adanya rasa kebersamaan tersebut, kata dia, diyakini para angkasawan dan angkasawati dapat menyajikan program siaran sesuai kebutuhan masyarakat yang bermuara pada peningkatan produktivitas kinerja.
Peringatan Hari Radio Nasional ke-71 ini mengambil tema "padamu negeri jiwa raga kami", RRI ingin mengabdi kepada negara serta tetap mengedepankan independensi dan netralisasi. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016