Denpasar (Antara Bali) - Minyak Oles Bokashi, jamu dan berbagai jenis obat-obatan herbal hasil produksi industri obat tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer Bali mulai menembus pasaran ekspor antara lain Malaysia, Thailand, Jepang dan Korea, disamping menjangkau pasaran dalam negeri.

"Matadagangan tersebut dari sisi bentuk, jamu yang diminum sebagai teh herbal atau jamu tetes juga bisa digunakan sebagai obat luar, disamping desa menjadi basis utama untuk memperkuat eksistensi produk," kata Direktur Utama PT Karya Pak Oles, Gede Ngurah Wididana di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, usaha dan rintisan yang digeluti sejak tahun 1998 atau 18 tahun yang silam itu patut disyukuri karena dalam perkembangannya bisa eksis dan sukses di pasaran mancanegara.

"Di Desa Bengkel, Kecamatan Banyuatis, Kabupaten Buleleng misalnya, kami telah membangun lima pabrik ramuan Pak Oles dengan maskot produk Minyak Oles Bokashi, Teh Herbal Bukit Hexon, Water Herbal Wi, Kopi dan pabrik EM yang telah menembus pasaran luar negeri, khususnya negara di kawasan ASEAN," ujar Ngurah Wididana yang memiliki karyawan sekitar 2.000 orang dari perusahaannya yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

Berbagai jenis obat-obatan tradisional yang ramah lingkungan itu selama ini banyak diminati wisatawan mancanegara dalam menikmati liburannya di Pulau Dewata.

Berbagai jenis produk ramuan Pak Oles dikemas sedemikian rupa menjadi satu oleh-oleh yang khas diboyong oleh wisatawan sebagai kenang-kenagan pulang ke negaranya.

Ngurah Wididana menambahkan, minyak Oles Bokashi sebagai salah satu produk fermentasi yang berbasis tanaman obat-obatan kini mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Untuk mampu bersaing secara maksimal di pasar global, tegas Wididana, harus tetap fokus mengembangkan brain Pak Oles, Bukit Hexon dan water herbal dengan dikawal informasi yang berkualitas.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenangkan persaingan di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik termasuk Australia menjadi pasar Ramuan Pak Oles yang potensial dan layak digarap, dengan tetap menjadikan Pulau Bali sebagai pusat pasar Ramuan Pak Oles.

Selama ini, pembelian produk Ramuan Pak Oles secara tunai, dan berkala datang dari konsumen asal Malaysia, Thailand, Jepang, Korea, Amerika Serikat, Belanda, Austria, Jerman, Turki, Polandia, Perancis, Australia, Selandia Baru dan Timor Leste.

Bahkan, di luar negeri para pembeli itu menjual kembali dengan harga yang sangat mahal. Sebagai contoh, di Jepang, Minyak Oles Bokashi ukuran sedang dijual seharga 1000 yen per botol atau empat kali lipat dari harga di dalam negeri, ujar Ngurah Wididana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016