Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat gencar mempromosikan Desa Wisata Julah sebagai salah satu destinasi favorit di daerah itu.

"Julah punya histori yang sangat menarik, terutama bangunan-bangunan tua yang ada di desa di wilayah Buleleng Timur tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Kota Singaraja, Bali, Senin.

Ia mengatakan, Julah memiliki arsitektur bangunan unik bernilai warisan budaya adiluhung dimana bentuk bangunannya merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang melalui konsep Bali Aga.

Menurut dia, Desa Julah termasuk desa kuno atau di lebih dikenal dengan sebutan "Bali Aga", dimana selama ini menjadi objek wisata karena keunikan dituangkan dalam bangunan fisik adalah warisan langka turun temurun dari nenek moyang.

Selama ini, kata dia, kunjungan tamu cukup signifikan dimana mereka sangat antusias menyaksikan keunikan bangunan dan arsitektur sebagai media edukasi sejarah dan kehidupan masyarakat Bali.

"Kami di Disbudpar Buleleng mencatatkan promosi wisatawan untuk berkunjung ke Julah selain desa Bali Aga lainnya yakni Sidatapa, Cempaga, Tigawasa dan Pedawa (SCTP) cukup banyak dan terus meningkat setiap tahunnya," ujar dia.

Desa Julah juga terkenal karena memiliki bangunan suci berupa Pura Desa yang diperkirakan berumur ribuan tahun sejak awal berdiri dan mempunyai arsitektur unik.

"Wisatawan tidak hanya melihat bangunan kuno dengan bahan bebatuan khusus tetapi juga mereka sangat tertarik dengan sentra perajin tenun khas Bali berbagai motif khas tersendiri," demikian Sutrisna. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016