Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menyasar para pelajar untuk mendapatkan sosialisasi literasi keuangan, salah satunya melalui lomba cerdas cermat tingkat SMA.
"Tahun ini kami sasar pelajar diberikan edukasi dan literasi karena mereka ini generasi penerus," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi di Denpasar, Senin.
Lomba cerdas cermat itu digelar di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Denpasar, sekaligus menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan RI.
Sembilan sekolah perwakilan dari pelajar SMA dari sembilan kabupaten/kota di Bali itu bertarung dalam final lomba cerdas cermat dengan materi terkait jasa keuangan dan OJK.
Sebelumnya, pada 13-14 Agustus 2016, OJK juga menggelar lomba menggambar dengan tema sederhana seperti gemar menabung di bank tingkat SD serta lomba grup vocal tingkat SMP.
Zulmi menjelaskan bahwa lomba menjadi salah satu cara jitu dalam meningkatkan literasi kepada pelajar sesuai dengan strategi literasi keuangan nasional.
Diharapkan mereka mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan termasuk keberadaan OJK sebagai lembaga yang berwenang mengatur, mengawasi dan memeriksa lembaga jasa keuangan yang beroperasi di Indonesia.
"Keberadaan OJK ini sangat diperlukan karena memberikan rasa aman kepada lapisan masyarakat karena OJK mengawasi, mengatur dan memeriksa lembaga keuangan. Tentunya masyarakat menjadi nyaman dan aman serta yakin ketika melakukan investasi," ucapnya.
Adanya sosialisasi itu juga diharapkan dapat meminimalkan adanya masyarakat yang terjebak iming-iming oknum tidak bertanggungjawab menawarkan produk investasi bodong.
Meskipun Zulmi mengklaim bahwa laporan investasi bodong di Bali menurun.
"Menurunnya pengaduan karena pertama pemahaman masyarakat membaik. Para oknum yang tidak bertanggungjawab selama ini berupaya memanfaatkan kelemahan masyarakat," katanya.
Dia menuturkan seluruh lembaga jasa keuangan di Bali yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) juga intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat termasuk ke sekolah.
Zulmi mengharapkan dengan langkah tersebut tingkat literasi keuangan masyarakat di Bali melonjak hingga 50 persen dari survei tahun 2013 yang menyebutkan tingkat literasi keuangan masyarakat Pulau Dewata mencapai sekitar 20 persen atau rata-rata sama dengan nasional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Tahun ini kami sasar pelajar diberikan edukasi dan literasi karena mereka ini generasi penerus," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi di Denpasar, Senin.
Lomba cerdas cermat itu digelar di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Denpasar, sekaligus menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan RI.
Sembilan sekolah perwakilan dari pelajar SMA dari sembilan kabupaten/kota di Bali itu bertarung dalam final lomba cerdas cermat dengan materi terkait jasa keuangan dan OJK.
Sebelumnya, pada 13-14 Agustus 2016, OJK juga menggelar lomba menggambar dengan tema sederhana seperti gemar menabung di bank tingkat SD serta lomba grup vocal tingkat SMP.
Zulmi menjelaskan bahwa lomba menjadi salah satu cara jitu dalam meningkatkan literasi kepada pelajar sesuai dengan strategi literasi keuangan nasional.
Diharapkan mereka mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan termasuk keberadaan OJK sebagai lembaga yang berwenang mengatur, mengawasi dan memeriksa lembaga jasa keuangan yang beroperasi di Indonesia.
"Keberadaan OJK ini sangat diperlukan karena memberikan rasa aman kepada lapisan masyarakat karena OJK mengawasi, mengatur dan memeriksa lembaga keuangan. Tentunya masyarakat menjadi nyaman dan aman serta yakin ketika melakukan investasi," ucapnya.
Adanya sosialisasi itu juga diharapkan dapat meminimalkan adanya masyarakat yang terjebak iming-iming oknum tidak bertanggungjawab menawarkan produk investasi bodong.
Meskipun Zulmi mengklaim bahwa laporan investasi bodong di Bali menurun.
"Menurunnya pengaduan karena pertama pemahaman masyarakat membaik. Para oknum yang tidak bertanggungjawab selama ini berupaya memanfaatkan kelemahan masyarakat," katanya.
Dia menuturkan seluruh lembaga jasa keuangan di Bali yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) juga intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat termasuk ke sekolah.
Zulmi mengharapkan dengan langkah tersebut tingkat literasi keuangan masyarakat di Bali melonjak hingga 50 persen dari survei tahun 2013 yang menyebutkan tingkat literasi keuangan masyarakat Pulau Dewata mencapai sekitar 20 persen atau rata-rata sama dengan nasional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016