Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, menyelenggarakan sosialisasi program pengarusutamaan gender dalam upaya membangun karakter bangsa.
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar I Nyoman Gde Arnawa membacakan sambutan Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra, Kamis, mengatakan bahwa program tersebut bertujuan memberi respons positif di bidang pendidikan yang memberikan kemanfaatan bagi laki-laki dan perempuan dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan, yakni kebutuhan biologis maupun perbedaan sebagai hasil kontraksi sosial budaya.
Ia mengatakan bahwa saat ini keadilan dan kesetaraan gender telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional karena dalam bidang pengarutamaan gender merupakan strategi untuk mendorong terwujudnya pendidikan yang adil dan setara dengan memperhatikan masalah kebutuhan dan aspirasi perempuan serta laki-laki.
Menurut Arnawa, sektor pendidikan merupakan sektor yang mendasar di dalam advokasi asistensi dan sosialisasi pengarutamaan gender dalam bidang pendidikan melalui fasilitasi pelatihan dan pendampingan.
"Hal ini merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mengimplementasikan pengarusutamaan gender di seluruh bidang pembangunan, termasuk bidang pendidikan yang harus ditingkatkan, agar pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan program tersebut bisa dimasukan kepada SKPD terkait," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora Kota Denpasar Made Artha Widiari mengatakan bahwa sosialisasi pengarusutamaan gender menyasar pejabat pemerintah daerah yang membidangi pendidikan dan kepala sekolah serta tenaga pendidikan SD dan SMP serta kepala PAUD di Kota Denpasar.
"Dengan harapan adanya peningkatan pemahaman tentang program tersebut bidang pendidikan, terutama dalam hal integrasi kebijakan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar I Nyoman Gde Arnawa membacakan sambutan Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra, Kamis, mengatakan bahwa program tersebut bertujuan memberi respons positif di bidang pendidikan yang memberikan kemanfaatan bagi laki-laki dan perempuan dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan, yakni kebutuhan biologis maupun perbedaan sebagai hasil kontraksi sosial budaya.
Ia mengatakan bahwa saat ini keadilan dan kesetaraan gender telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional karena dalam bidang pengarutamaan gender merupakan strategi untuk mendorong terwujudnya pendidikan yang adil dan setara dengan memperhatikan masalah kebutuhan dan aspirasi perempuan serta laki-laki.
Menurut Arnawa, sektor pendidikan merupakan sektor yang mendasar di dalam advokasi asistensi dan sosialisasi pengarutamaan gender dalam bidang pendidikan melalui fasilitasi pelatihan dan pendampingan.
"Hal ini merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mengimplementasikan pengarusutamaan gender di seluruh bidang pembangunan, termasuk bidang pendidikan yang harus ditingkatkan, agar pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan program tersebut bisa dimasukan kepada SKPD terkait," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora Kota Denpasar Made Artha Widiari mengatakan bahwa sosialisasi pengarusutamaan gender menyasar pejabat pemerintah daerah yang membidangi pendidikan dan kepala sekolah serta tenaga pendidikan SD dan SMP serta kepala PAUD di Kota Denpasar.
"Dengan harapan adanya peningkatan pemahaman tentang program tersebut bidang pendidikan, terutama dalam hal integrasi kebijakan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016