Nusa Penida (Antara Bali) - Sebanyak 334 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali selama sebulan, 21 Juli-23 Agustus 2016.

"Mahasiswa tersebut terdiri atas Fakultas Pertunjukkan 119 orang dan Fakultas Seni Rupa 215 orang," kata Ketua Pantia kegiatan tersebut Dr. Ida Ayu Trisnawati pada acara pelepasan mahasiswa secara simbolis oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, di wantilan Pura Ped Nusa Penida, Selasa.

Bupati I Nyoman Suwirta mengharapkan mahasiswa lebih rajin mendengarkan dan melaksanakan serta menginplementasi ilmunya kepada masyarakat. Kesenian tradisi Nusa Penida masih banyak belum muncul dipermukaan, sekarang tugasnya mahasiswa untuk dapat menangani hal itu dengan baik.

"Saya sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa telah memilih Nusa Penida sebagai tempat KKN dengan jumlah terbesar," ujar Bupati Suwirta.

Wakil Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Nyoman Artayasa, M.kes mengatakan, KKN sebagai bentuk bimbingan untuk berkiprah pada masyarakat. Keilmuan seni sangat bermanfaat bagi masyarakat karena seni tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat Bali.

Seni secara langsung mempromosikan daerah Nusa Penida, sementara pariwisata, studi fotografi akan membantu promosikan lewat karya mahasiswa, kami menyebarkan secara merata disiplin ilmu seni tersebar di desa.

"Sosial masyarakat dimana dapat KKN harus mengaplikasikan ilmu serta mengembangkan potensi seni tradisi yang ada," ujar Nyoman Artayasa.

Sementara dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Dr. Komang Sudirga menilai, Nusa Penida memiliki karakteristik dan tradisi budaya yang berbeda dengan daerah lainnya di Pulau Dewata.

Pakem tarian di Nusa Penida di luar kebiasaan tari Bali seperti tari Jangkang Pelilit, Gandrung Bungunurip, Gambuh dan tarian Bali lainnya.

Ia mengatakan, beberapa tradisi atau budaya masyarakat Nusa Penida hingga kini masih terpendam belum muncul ke permukaan sehingga tidak dikenal masyarakat luas.

"Tradisi Nusa Penida cukup banyak tapi sebagian saja yang dikenal selebihnya terpendam," ujar Komang Sudirga.

Ia mengharapkan melalui KKN mahasiswa ISI Denpasar dapat membantu masyarakat mengembangkan kesenian, terutama desa yang memiliki tradisi unik bidang tarian maupun budaya.  (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016