Jakarta (Antara Bali) - Mantan Rektor kelima Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM) Prof Muhadjir Effendy resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo
menjabat posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
menggantikan Anies Baswedan.
Nama Muhadjir masuk ke dalam bursa penggantian Menteri Kabinet Kerja pada detik-detik terakhir. Muhadjir lahir di Madiun 29 Juli 1956. Ia merupakan putra keenam dari sembilan bersaudara pasangan Soeroja dan Sri Soebita. Ayahnya adalah seorang guru madrasah yang juga aktif berorganisasi.
Muhadjir juga merupakan Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kebudayaan. Ia meneruskan tradisi lama di pemerintahan, yang mana Mendikbud selalu diisi oleh kader Muhammadiyah.
Karirnya sebagai akademisi dimulai sebagai karyawan honorer, dosen dan kemudian menjabat sebagai Pembantu Rektor III UMM sejak 1984 pada saat rektor UMM dijabat Prof Malik Fadjar. Malik Fadjar juga Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Gotong Royong.
Pengalamannya sebagai wartawan saat kuliah membuatnya piawai dalam menghasilkan puluhan karya tulis dan jurnal internasional. Muhadjir menempuh pendidikan sarjana muda di IAIN Malang, kemudian meraih gelar sarjana di IKIP Negeri Malang, pendidikan pascasarjana Universitas Gadjah Mada dengan gelar Magister Administrasi Publik (MAP) 1996. Kemudian pada 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata tiga bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.
Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991).
Saat menjabat sebagai Rektor UMM, Muhadjir berhasil membawa UMM menjadi kampus swasta terkemuka dan terbaik di Jawa Timur. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Nama Muhadjir masuk ke dalam bursa penggantian Menteri Kabinet Kerja pada detik-detik terakhir. Muhadjir lahir di Madiun 29 Juli 1956. Ia merupakan putra keenam dari sembilan bersaudara pasangan Soeroja dan Sri Soebita. Ayahnya adalah seorang guru madrasah yang juga aktif berorganisasi.
Muhadjir juga merupakan Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kebudayaan. Ia meneruskan tradisi lama di pemerintahan, yang mana Mendikbud selalu diisi oleh kader Muhammadiyah.
Karirnya sebagai akademisi dimulai sebagai karyawan honorer, dosen dan kemudian menjabat sebagai Pembantu Rektor III UMM sejak 1984 pada saat rektor UMM dijabat Prof Malik Fadjar. Malik Fadjar juga Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Gotong Royong.
Pengalamannya sebagai wartawan saat kuliah membuatnya piawai dalam menghasilkan puluhan karya tulis dan jurnal internasional. Muhadjir menempuh pendidikan sarjana muda di IAIN Malang, kemudian meraih gelar sarjana di IKIP Negeri Malang, pendidikan pascasarjana Universitas Gadjah Mada dengan gelar Magister Administrasi Publik (MAP) 1996. Kemudian pada 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata tiga bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.
Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991).
Saat menjabat sebagai Rektor UMM, Muhadjir berhasil membawa UMM menjadi kampus swasta terkemuka dan terbaik di Jawa Timur. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016