Jakarta (Antara Bali) - Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro mengatakan tujuh menteri perempuan di
Kabinet Kerja tidak ada yang tersentuh pada reshuffle tahap kedua yang diumumkan Presiden Joko Widodo hari Rabu lalu.
"Bahkan, pada pengumuman reshuffle tahap kedua, Presiden
Joko Widodo menambah satu lagi menteri perempuan sehingga jumlahnya
menjadi delapan," kata R Siti Zuhro, di Jakarta, Jumat.
Keenam Menteri Perempuan tersebut adalah, Menko Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi,
Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Kemudian, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise, serta Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
"Keenam Menteri perempuan yang ada di Kabinet Kerja, semuanya aman,
tidak ada yang tersentuh, maksudnya tidak ada yang terkena reshuffle," katanya.
Bahkan, kata Siti Zuhro, Presiden Joko Widodo menambah satu menteri
lagi dari kaum perempuan yakni Sri Mulyani Indrawati yang menduduki
jabatan Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
Dia menilai, keenam Menteri perempuan tersebut semuanya tenang tidak membuat polemik di ruang publik.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang pada awal
pemerintahan membuat gebrakan dengan menangkap kapal nelayan ilegal dan
menenggelamkannya setelah diproses hukum, menurut dia, justru mendapat
pujian dari publik.
Namun, Siti Zuhro justru memberikan wanti-wanti kepada Presiden
Joko Widodo terkait ditempatkannya menteri perempuan yang baru di
kabinet yakni Sri Mulyani Indrawati.
Menurut dia, Sri Mulyani masuk dalam pusaran politik yang menjadi
sorotan publik ketika menjadi menteri keuangan pada era pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sri Mulyani, kata dia, pada saat itu membuat kebijakan-kebijakan
yang bersiko untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi sehingga muncul
persoalan Bank Century.
"Saya berharap, Sri Mulyani tidak lagi melakukan
kebijakan-kebijakan yang kontroversial dan berisiko pada Pemerintahan
Presiden Jokowi saat ini," katanya. (WDY)
Tujuh Menteri Perempuan Tidak Tersentuh
Jumat, 29 Juli 2016 13:55 WIB